Agus Astapa Kembali Lolos Jadi Komisioner KIP Bali

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com- Komisi I DPRD Bali memilih lima (5) komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Bali, usai fit and propertest (uji kepatutan dan kelayakan) terhadap 10 calon komisioner KIP Bali, di Gedung Dewan, Kamis (24/3). Selanjutnya, lima komisioner terpilih tersebut akan diserahkan Komisi I DPRD Bali kepada Gubernur Bali untuk ditetapkan.

Dari lima komisioner yang lolos, satu di antaranya adalah calon petahana, Gede Agus Astapa. Jurnalis yang juga dosen di beberapa perguruan tinggi swasta di Bali itu, lolos dengan meyakinkan karena tampil sebagai peraih suara tertinggi dibandingkan calon komisioner lainnya.

Berdasarkan hasil fit and propertest Komisi I DPRD Bali misalnya, Agus Astapa meraih nilai 700. Perolehan nilai Agus Astapa mengungguli keempat rivalnya yang juga lolos, masing-masing IGA GA Widiana Kepakisan dengan skor 675, Made Wijaya dengan skor 650, IGN Wirajasa dengan skor 625, dan Ketut Suharya Wiyasa dengan skor 625.

Raihan serupa juga didapatkan Agus Astapa, dari seleksi yang dilakukan oleh Panitia Seleksi Calon Komisioner KIP Bal. Untuk tes wawancara maupun dinamika kelompok/ psikotest misalnya, Agus Astapa menempati rangking 1 dengan total nilai 76,09. Perolehan nilai Agus Astapa ini, mengungguli rival-rivalnya yang juga lolos.

Sementara itu, salah satu calon komisioner yang juga lolos dan menyita perhatian adalah Ketut Suharya Wiyasa. Untuk konteks KIP Bali, nama Suharya Wiyasa memang terdengar baru. Namun sesungguhnya, Suharya Wiyasa adalah mantan birokrat di lingkungan Pemprov Bali.

"Pak Suharya cukup lama di birokrasi. Makanya selama fit and propertest, seluruh pertanyaan dari anggota Komisi I dapat dijawab dengan baik dan detail," ujar Sekretaris Komisi I DPRD Bali Dewa Nyoman Rai, yang dikonfirmasi usai fit and propertest.

Politisi PDIP asal Buleleng itu membantah sinyalemen bahwa lolosnya Suharya Wiyasa kental dengan aroma 'titipan'. "Nilai yang dia peroleh bagus (dari fit and propertest). Dan kita betul-betul profesional dalam menentukan komisioner KIP yang baru. Tidak ada lobi-lobi. Tidak ada titipan," tandas Dewa Rai. san

• TAGS:
• Denpasar
• Birokrasi