FBN Resmi Terbentuk Gencar Sosialisasi Bela Negara di Bali
Senin, 29 Februari 2016
00:00 WITA
Badung
4778 Pengunjung
suaradewata.com
Badung, suaradewata.com - Forum Bela Negara (FBN) Provinsi Bali akhirnya resmi terbentuk. Ketua FBN Bali Agustinus Nahak menjelaskan, FBN Bali resmi terbentuk melalui Keputusan Dewan Pimpinan Pusat FBN RI Nomor 03/SK/FBN-RI/II/2016 tentang Pengangkatan dan Pengesahan Dewan Pimpinan Wilayah FBN RI Provinsi Bali masa bakti 2015-2020.
"SK tersebut sudah ditandatangani di Jakarta pada tanggal 25 Februari lalu oleh Ketua Umum FBN RI Laksamana Muda TNI (Purn.) Prof DR Setyo Harnowo dan Sekjen FBN RI Angga Rahardian Tirtawijaya," katanya di Kuta, Minggu (29/02).
Dalam pengesahan kepengurusan FBN Provinsi Bali tersebut telah terbentuk pengurus mulai dari Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan seluruh bidang tugas lainnya.
Setelah terbentuk kepengurusan, pihaknya langsung merancang program baik jangka panjang maupun jangka pendek yang bisa dilakukan oleh FBN Bali.
"Kami akan giat melakukan sosialisasi bela negara ini ke seluruh lapisan masyarakat mulai dari TK hingga masyarakat umum lainnya. Kami akan menjelaskan jika bela negara ini tidak identik dengan wajib militer, tidak identik latihan militer, tidak identik dengan angkat senjata dan perang. Bela negara itu kewajiban setiap warga negara yang baik yang diamanatkan UU terutama pasal 27 UUD 45 ayat 3 dengan konteks kekinian. Dan kami akan melakukan sosialisasi secara serentak, masif di seluruh Bali tentang bela negara tersebut," ujarnya.
Maksud dari bela negara yang dimaksud adalah bagaimana upaya mempengaruhi generasi muda Indonesia Bali untuk lebih mencintai bangsanya, lebih memahami rasa nasionalismenya, cinta terhadap tanah air dan negaranya sendiri.
"Kita perlu bela negara kita dalam profesi apa pun. Jadi tidak mesti latihan militer, angkat senjata," ujarnya. Untuk itu pihaknya akan melakukan sosialisasi soal nasionalisme, budi pekerti, gerakan anti narkoba, gerakan melawan teroris, gerakan mencintai rupiah, gerakan mencintai produk dalam negeri, gerakan mencintai bahasan sendiri, pengetahuan tentang simbol-simbol negara, NKRI dan sebagainya.
Memang fakta di lapangan saat ini banyak generasi muda yang sudah tidak hafal dengan Pancasila, Lagu Indonesia Raya, apalagi menghafal UUD 45. Hal-hal seperti inilah yang menjadi perhatian FBN Bali karena sebagai daerah pariwisata, Bali sangat rentan dengan pengaruh global dan seterusnya.
Sementara itu, anggota Dewan Penasihat FBN Bali Ir Nyoman Partana menjelaskan, dalam waktu dekat ini akan dibentuk pengurus FBN di tingkat kabupaten dan kota di Bali lengkap dengan segala perangkat pengurusnya.ids
Komentar