Pohon Pule ‘Keramat’ Tumbang, Bale Pesandekan Hancur
Kamis, 25 Februari 2016
00:00 WITA
Bangli
5060 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com - Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah dusun Pukuh, Susut, Bangli menyeababkan sebuah pohon pule yang dikeramatkan warga dan telah berusia ratusan tahun tumbang, Kamis (25/02/2016). Fatalnya, tumbangnya pohon yang disakralkan warga yang tumbuh dikuburan desa adat setempat, tepat menghantam fasilitas umum berupa bangun bale pesandekan atau bangunan tempat peristirahatan warga saat upacara pitra yadnya hingga hancur lebur. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.
Sesuai informasi yang dihimpun di lokasi, tumbangnya pohon setinggi empat puluh meter tersebut sekitar pukul 15.00 wita. Saat itu, hujan disertai angin kencang mengguyur wilayah ini. “Usai hujan disertai angin kencang, terdengar suara keras akibat tumbangnya pohon ini,” ungkap Nengah Wirawan, salah seoarang warga setempat.
Dampaknya, bangunan berukuran kurang lebih empat kali delapan meter tersebut, rusak berat terutama pada bagian langit-langit bangunan. Selain itu, karena besarnya bagian pohon yang tumbang, tiang beton bangunan yang tepat berada dibawah pohon pule tersebut juga nyaris ambruk. Bahkan, tumbangnya pohon hingga menimbun ke jalan serta jaringan listrik serta lampu penerangan jalan di dusun setempat.
Sementara menurut Wayan Sumiarda, sebelum pohon tersebut tumbang sejatinya pihak warga melalui sudah pernah mengusulkan untuk ‘nunas’ (memohon secara niskala-red) pohon tersebut untuk ditebang. Mengingat, kondisi pohon yang sudah tua dan musim penghujan. Hanya saja, sebelum itu terlaksana pohon setinggi 40 meter tersebut keburu tumbang. “Saat ini, krama masih melakukan paruman untuk nunas pohon pule ini,” tegasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian material ditaksir mencapai Rp 20 juta. Sementara untuk proses evakuasi pohon tumbang, masih menunggu hasil paruman warga dan petunjuk orang pintar. Mengingat pohon pule yang diperkirakan telah berusia lebih dari 200 tahun tersebut, disakralkan warga.ard
Komentar