PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Wisata Spiritual Air Terjun Gua Rang Reng

Senin, 22 Februari 2016

00:00 WITA

Gianyar

5663 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Obyek wisata air terjun di Kecamatan Gianyar bertambah satu lagi, Air Terjun Gua Rang Reng sangat cocok bagi para pencinta alam dan sebagai tempat wisata spiritual bagi umat Hindu. Dengan keaslian alam sekitarnya yang belum ternoda oleh betonisasi, menambah segar pemandangan disekitar air terjun berundag ini.

Untuk mencari lokasia Air terjun Gua Rang Reng, dari pusat kota Gianyar menuju arah utara kurang lebih 5 kilometer atau sekitar 10 menit dari pusat kota. Air terjun Gua Rang Reng terletak di Banjar Gigit, Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Tiba di lokasi, pengunjung akan dipandu oleh seorang pemandu lokal dari STT Eka Budhi Dharma Br. Gigit, tetapi sebelumnya pengunjung harus membayar punia sebesar Rp. 5 ribu yang digunakan sebagai perawatan obyek wisata.

I Made Sutama (43) warga yang menemukan lokasi air terjun sekaligus pemelihara obyek air terjun menjelaskan sebelum menjadi obyek wisata, masyarakat sekitar biasanya turun untuk mencari air minum dan sebagai tempat penyucian sebelum melaksanakan upacara agama atau tempat bebejian. Karena lingkungan disekitarnya merupakan areal Pura taman Manik Mas. Di sebelah utara Pura Taman Manik Mas ada campuhan yang merupakan pertemuan 2 buah sungai yang disebut Tukad Cangkir Lanang dan Tukad Cangkir Wadon. Aliran sungai ini masuk ke dalam sebuah gua, yang dulu menjadi tempat untuk ngerarung (menghanyutkan abu setelah ngaben), karena letak laut sangat jauh.

Pada suatu ketika saat piodalan di Pura Taman Manik Mas yang jatuh pada sasih kalima, Made Sutama secara iseng menelusuri aliran sungai yang masuk ke dalam gua tersebut. Hingga akhirnya sampai di mulut gua, dirinya merasa terpana melihat ada sebuah area yang luas dengan air yang menuruni tebing bebatuan. Akhirnya Sutama mengajak beberapa pemuda dan warga untuk menata lokasi air terjun tersebut, namun air terjun belum memiliki nama pada waktu itu. Saat Sutama melakukan persembahyangan untuk memohon ijin melakukan penataan, Sutama mendengar ada yang membisikkan Gua Rang Reng sehingga mulai saat itu disebut air terjun Gua Rang Reng.

Hanya dalam hitungan 5 bulan setelah ditemukan, obyek wisata yang dikelola oleh swadaya masyarakat Br. Gigit telah dikenal akibat banyaknya postingan di media sosial. Untuk melayani para pengunjung yang ingin sekedar berwisata di air terjun maupun wisata spiritual di area Pura Taman Manik Mas, tiap harinya disediakan 14 orang pemandu dari pemuda STT Eka Budhi Dharma yang siap dari pagi sampai malam. “Tidak hanya pengunjung yang ingin melihat air terjun, kami juga sering mengantar pengunjung spiritual yang biasa datang sore atau malam hari” jelas Made Sutama.

Untuk fasilitas pendukung disekitar obyek kata Sutama masih belum memadai, untuk itu dirinya berharap ada bantuan dari Pemkab Gianyar. Karena pengelolaan obyek wisata memerlukan dana yang besar untuk menyediakan fasilitas pendukung seperti kamar ganti, toilet dan lainnya. “Tapi hanya satu yang tidak boleh dirubah yakni lingkungan sekitarnya jangan sampai ada bangunan besar atau beton, agar suasana alam tetap terjaga dan asli” ungkapnya.

Ni Wayan Nurhayati (23) pengunjung obyek wisata Gun Rang Reng mengaku senang bisa menikamti alam, apa lagi bisa mengelilingi Gua Rang Reng. "Bisa menikmati alam sekaligus wisata spiritual," ujar perempuan asal Tegalalang Gianyar ini. gus


Komentar

Berita Terbaru

\