Pemerintah Optimal Lindungi Masyarakat Dari Penipuan Berkedok Judi Online
Senin, 13 Januari 2025
14:17 WITA
Nasional
1048 Pengunjung
Pemberantasan Judi Online
Oleh: Agung Priyatna )*
Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka telah melakukan berbagai cara untuk melindungi masyarakat dari penipuan berkedok judi online. Masyarakat pun diimbau untuk senantiasa berhati-hati terhadap rayuan judi online yang sering menawarkan ilusi kemenangan.
Hingga saat ini, judi online telah berkembang menjadi salah satu bentuk penipuan yang sangat merugikan masyarakat. Di balik kemudahan akses yang ditawarkan oleh platform digital, tersembunyi praktik ilegal yang disetting sedemikian rupa untuk menjebak pemain agar terus terperangkap dalam permainan yang telah diatur.
Banyak orang yang terjebak dengan harapan palsu akan kemenangan, padahal mereka tidak pernah benar-benar memiliki peluang untuk menang. Bahkan, dalam beberapa kasus, judi online ini dipromosikan dengan cara yang licik melalui iklan lowongan kerja palsu yang menjebak pencari kerja sebagai admin judi online. Oleh karena itu, ketegasan pemerintah dalam memberantas praktik ini sangat penting demi melindungi masyarakat.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengambil langkah cepat untuk menangani masalah ini. Mereka berfokus pada penindakan terhadap iklan lowongan pekerjaan yang ternyata bertujuan untuk merekrut admin judi online. Kasus ini terungkap setelah seorang netizen mengungkapkan pengalaman tentang iklan lowongan yang mengarah ke posisi admin judi online, meskipun pada awalnya iklan tersebut menyebutkan posisi Customer Service.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menjelaskan bahwa operator judi online terus berusaha menemukan cara baru untuk memanfaatkan platform digital, baik untuk menjalankan operasional judi online maupun untuk merekrut pekerja dengan modus penipuan. Praktik semacam ini sangat meresahkan, karena tidak hanya mengancam aspek ekonomi, tetapi juga mental masyarakat yang terjebak dalam permainan yang tidak adil.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Kemnaker bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia untuk menyelidiki dan menindak para pelaku penipuan lowongan kerja. Beberapa laporan sudah masuk terkait modus yang serupa, di mana iklan lowongan kerja tersebut meminta data pribadi seperti identitas, nomor telepon, atau WhatsApp, yang kemudian dimanfaatkan untuk menjerat pelamar ke dalam dunia judi online.
Pemerintah juga mengimbau pengelola portal lowongan kerja untuk lebih waspada terhadap risiko iklan lowongan kerja palsu yang mengarah ke perekrutan judi online. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terjebak dalam jebakan penipuan yang merugikan. Kemnaker juga meminta agar pencari kerja lebih teliti dan cermat dalam menanggapi iklan lowongan yang masuk, terutama dalam bentuk email atau pesan pribadi yang berpotensi menipu. Penyuluhan semacam ini sangat penting agar masyarakat dapat mengenali dan menghindari tawaran pekerjaan yang mencurigakan, yang dapat berujung pada kerugian materiil maupun psikologis.
Dukungan terhadap tindakan tegas pemerintah datang dari berbagai pihak, termasuk dari platform lowongan kerja seperti Jobstreet. Setelah adanya laporan mengenai iklan lowongan kerja yang terkait dengan judi online, pihak Jobstreet langsung menonaktifkan iklan tersebut dan memblokir akun perusahaan yang terkait. Meskipun awalnya tidak ada indikasi pelanggaran pada iklan yang ditayangkan, namun setelah adanya laporan, perusahaan tersebut tidak merespons upaya klarifikasi yang dilakukan oleh Jobstreet. Oleh karena itu, tindakan penonaktifan dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan platform-platform digital sangat penting dalam memerangi penipuan berbasis online.
Namun, permasalahan judi online tidak hanya terbatas pada iklan lowongan kerja palsu. Menteri Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, menegaskan bahwa judi online merupakan bentuk penipuan. Menurutnya, meskipun banyak orang yang terjebak dengan harapan bisa memenangkan permainan, kenyataannya judi online telah diatur sedemikian rupa untuk memastikan bahwa pemain selalu kalah dan tidak dapat menarik kembali uang yang telah mereka setorkan. Program judi online, terutama dalam bentuk permainan slot, dirancang untuk memanipulasi hasil dan membuat pemain merasa seolah-olah mereka memiliki peluang menang, padahal kemenangan tersebut sudah diatur untuk meningkatkan deposit pemain.
Budi Gunawan menjelaskan bahwa operator judi online menggunakan mekanisme yang sangat canggih untuk menipu pemain. Salah satu mekanisme yang digunakan adalah pelepasan hormon endorfin pada pemain yang berhasil memenangkan permainan, yang membuat mereka merasa senang dan ingin bermain lebih banyak. Namun, setelah mereka terus bermain dan deposit mereka semakin besar, permainan itu pun disetting untuk mengalahkan pemain, sehingga mereka kehilangan uang mereka tanpa bisa menariknya kembali. Fenomena ini sangat merugikan, karena tidak hanya membuat pemain kehilangan uang, tetapi juga menyebabkan ketergantungan yang semakin dalam terhadap judi online.
Pemerintah terus melakukan upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online, baik melalui kampanye maupun melalui tindakan tegas terhadap pelaku judi online yang merugikan. Selain itu, masyarakat juga harus lebih waspada dan bijaksana dalam memilih platform digital, serta selalu berhati-hati dengan tawaran pekerjaan yang mencurigakan.
Pada akhirnya, pemberantasan judi online yang telah merugikan banyak orang ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, platform digital, dan masyarakat. Semua pihak harus bersatu untuk memerangi praktik ilegal ini agar masyarakat tidak terperangkap dalam penipuan yang merugikan, serta agar tercipta lingkungan digital yang lebih aman dan transparan.
)* Penulis adalah kontributor Forum Indonesia Emas
Komentar