KONI Tabanan : Perolehan Medali Emas di Porjar Bali 2017 Meningkat

  • 08 Juni 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4945 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanansuaradewata.com -Keikutsertaan altlet Kabupaten Tabanan di Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) Bali 2017 telah dipantau oleh pengurus KONI Tabanan. Hal tersebut terkait pendataan bibit-bibit atlet muda berprestasi dalam rangka pengembangan dan pembinaan atlet dan insan olahraga dari seluruh cabang olahraga dimasa-masa yang akan datang.

“Selama porjar dari tanggal 1-6 Juni ini seluruh pengurus KONI Tabanan turun melakukan pemantauan”, demikian disampaikan Sekum KONI Tabanan I Made Miasa di sekretariat KONI Tabanan, Stadion Debes Jalan Mawar,Rabu, (07/06/2017).

“Atlet Porjar dinaungi dan dibina oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, namun demikian KONI tetap melakukan monitoring dan kajian, sebagai wujud peran serta KONI dalam pemberdayaan masyarakat di bidang olahraga, bahasa UU nya seperti itu”, tegas Miasa.

Disinggung soal peringkat Kabupaten Tabanan di Porjar Bali 2017 sebagai juru kunci. Miasa menanggapinya bahwa perolehan medali hanya salah satu indikator prestasi. Peningkatan prestasi harus diihat dari banyak variabel dan kondisi obyektif lainnya. Porjar tahun 2016 lalu Tabanan memperoleh 11 medali emas, dan tahun 2017 ini meningkat menjadi 18 medali emas. Jadi ada peningkatan cukup siginifikan sebesar 63.6% dari tahun sebelumnya. Peningkatan perolehan medali yang cukup menonjol yakni dari cabor karate 6 medali emas dan pencak silat 5 medali emas. 

Sedangkan Cabor lainnya Tabanan mendulang emas di cabor atletik 4 emas, catur 1 emas, woodball 1 emas, dan sepak takrow 1 emas. Hasil monitoring akan kami kaji untuk pembinaan dan program KONI selanjutnya. Terutama menjelang persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali September 2017 di Gianyar dan Porprov 2019 dua tahun medatang, imbuh Miasa.

Lanjut Miasa, kondisi obyektif dan indikator lainnya seperti masalah alokasi anggaran penyelenggaraan olah raga prestasi. Masing-masing kabupaten anggarannya berbeda. Sebagai perbandingan untuk dana Porprov 2017 saja Kabupaten Badung mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 30 milyar lebih, Klungkung sekitar Rp. 7 Milyar, Bangli Rp. 6 Milyar dan Kabupaten Tabanan sekitar Rp. 2,5 Milyar untuk biaya persiapan, seleksi, pemusatan pelatihan, akomudasi atlet, transportasi, Seragam, pelepasan, administrasi dan lain-lain. Untuk 250 orang atlet ditambah 100 orang official dari 29 cabor. 

“Itu baru untuk Porporv 2017 saja, jika ditambah biaya operasional lainnya seperti; operasional kantor, program rutin, dukungan cabor untuk even reguler, bantuan fasilitas olahraga kepada masyarakat dan sebagainya sebesar Rp. 1.575.000.000,- maka total anggaran yang dikelola KONI tahun 2017 ini mencapai total Rp. 4.075.000.000,- dan  itu belum pajak," ucapnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Bendahara KONI I Nyoman Budiarta, SE, MM., rata-rata pajak sebesar 20 % untuk seluruh pengeluaran sehingga total dana riil yang kami kelola jelas tidak sebesar total Rp. 4.075.000.000 jika dikurangi pajak sekitar 20% atau kurang lebih Rp. 800 jutaan maka dana riil yang sisa sekitar Rp. 3.275.000.000,- . Dan itu anggaran setahun untuk operasional serta program rutin termasuk Proprov.

“Itu belum termasuk bonus dan penghargaan bagi atlet berprestasi di  Porprov 2017,”imbuhnya.

Ditambahkan kembali oleh Miasa, jika kita bicara olahraga prestasi sarana dan prasarana olahraga yang ada di Tabanan saat ini masih sangat jauh dari standar minimal. Fasilitas olahraga prestasi yang kita punya (Tabanan-red) belum memenuhi standar dan sesuai dengan persyaratan dan peraturan/UU Kelolaragaan.

“Dalam UU disebutkan, penyelenggaraan olehraga di kabupaten menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, KONI sifatnya hanya membantu pemerintah daerah, itu kondisi obyektif yang ada saat ini di Tabanan, dari besaran anggaran kita bisa melihat kualitas dan perkembangan olahraga di masing-masing daerah," papar Miasa sambil membacakan beberapa bunyi pasal dalam buku peraturan olahraga prestasi.ang/dev


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER