Bersama Rayakan Imlek

  • 26 Januari 2017
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2474 Pengunjung
ilustrasi

Opini, suaradewata.com- Umat beragama di Indonesia khususnya mereka penganut  Khong Hu Cu akan melakukan perayaan  Tahun Baru Imlek 2568 yang jatuh pada 28 Januari 2017 mendatang. Meski mayoritas penganut aliran agama tersebut  adalah saudara kita yang berasal dari etnis China, tetapi kita semua  tidak dilarang untuk bersama-sama merayakan Imlek.  Paling tidak kita yang tidak seiman dengan mereka  berbeda dapat menyampaikan ucapan selamat yang disebut Gong Xi Fa Chai. Menjelang Imlek sudah terlihat berbagai macam aktivitas, khususnya jika kita meninjau ke berbagai kawasan Pecinan di berbagai kota. Di Jakarta saja kita bisa temui banyak aktivitas, di kawasan Glodok,  Pacenongan, dan Pasar Baru. Lokasi tersebut merupakan pusat perdagangan yang memiliki bangunan tua termasuk Kelenteng,  masyarakat dapat berwisata belanja serta berburu kuliner Chinese food. Selain di Pecinan, banyak pula pusat perbelanjaan seperti di Kelapa Gading, Lippo Mall dan sebagainya juga menghadirkan dekorasi khas Imlek membuat siapapun terasa turut merayakannya. 

Pada  perayaan Natal dan Tahun Baru, Presiden Jokowi mengadakan kunjungan kerja ke daerah-daerah yang penduduknya mayoritas  beragama Kristen seperti Papua, Maluku dan Sulawesi Utara serta NTT.  Maka menjelang perayaan Imlek kali ini dikabarkan Presiden akan berkunjung ke Singkawang, Kalimantan Barat. Konon Wali Kota Singkawang, Awang Ishak  telah melayangkan undangan secara resmi kepada Presiden  Jokowi guna menghadiri Festival Cap Go Meh yang akan digelar pada 11 Februari mendatang. Undangan secara resmi sudah dilayangkan  ke Sekretariat Negara,  bahkan Tim Setneg juga sudah melakukan kunjungan awal ke Singkawang untuk melihat kondisi Singkawang secara langsung. Disamping mengundang Presiden, pihaknya juga mengundang Menteri Pariwisata, dan duta besar se-ASEAN. Tak ketinggalan pula pejabat-pejabat lainnya baik yang berada di pusat maupun provinsi.
 Kehadiran Presiden beserta tamu undangan  di Singkawang pada Festival Cap Go Meh nanti,  pasti akan  membuat event tersebut semakin meriah. Promosi Kota Singkawang akan semakin bagus, sekaligus sebagai legitimasi kepada masyarakat bahwa event Cap go Meh sudah dianggap sebagai event nasional bahkan internasional yang mempunyai nilai jual tinggi. Tentunya masyarakat Singkawang yakin Presiden  berkunjug kesana, mengingat beliau adalah  sosok pemimpin yang sangat mencintai budaya Indonesia yang beraneka ragam. 
Sayangnya ditengah kesiapan masyarakat Indonesia menyambut Imlek dengan segala kegiatan selanjutnya,  aparat kepolisian mencium ada upaya dari pihak tertentu yang akan melakukan tindakan tidak terpuji sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu jalanya roda pemerintahan dan menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat. Karena itu kita diharapkan agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu negatif yang secara sengaja disebar pihak tertentu di media sosial. Jika ada isu yang berpotensi menimbulkan keresahan ditengah masyarakat, sebaiknya hal itu  ditanyakan dulu kepada pihak berwenang terkait kebenarannya, karena saat ini media social penuh dengan berita hoax.  Salah satu fenomena yang berkembang dalam masyarakat saat ini adalah munculnya kelompok intoleran, yakni kelompok orang sering kali melakukan  gangguan tehadap kebebasan beragama secara melawan hukum, menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendak mereka. 

Menurut kepolisian faktor pemicu kasus intoleran yakni adanya perbedaan dalam memahami teks atau ayat suci Alquran dan hadis, kemudian merasa kelompoknya paling benar serta adanya aksi penolakan pendirian tempat ibadah yang dipengaruhi kelompok mayoritas dan minoritas. Selain itu masih terkait dengan perbedaan  kesukuan atau adat, sehingga  konflik terjadi sering dilator belakangi fanatisme kesukuan (primordialisme). Hal lain adalah aparat pemerintah dan penegak hukum dianggap kurang peka terhadap aksi intoleran, aparat sepertinya masih gamang  melakukan tindakan tegas sesuai peraturan  yang berlaku terhadap ormas keagamaan yang nyata-nyata melanggar hukum.

Namun meski ada kekuatiran terkait aktivitas kelompok intoleran tersebut, diharapkan masyarakat yang akan melaaksanakan Imlek tidak perlu takut,  aparat kepolisian  dibantu TNI serta kelompok masyarakat lainnya dipastikan mampu memberikan  rasa aman. Kapolri bahkan sudah memberikan ultimatum akan mencopot  Pimpinan Kepolisian jika didaerahnya terjadi kekacauan saat Imlek. 

Publik yakin dengan adanya kesiapan aparat mengahadapi pelaksanaan Imlek,   maka perayaan tersebut serta perayaan Cap Go Meh akan berlangsung aman dan tentram. Terlepas dari ulah kelompok masyarakat yang anti kelompok intoleran yang memviralkan berbagai meme lucu bahwa kelompok tersebut tidak akan menolak pelaksanaan Imlek seperti saat Natal dan Tahun Baru. Karena pada saat Imlek nanti, mereka semua akan diberikan angpao, hanya saja jangan sampai angpao yang  diberikan itu ternyata tidak ada isinya. 

Andre Penas, penulis adalah contributor LSISI


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER