Sidak Disperindag, Temukan Puluhan Produk Jamu Ekpayet dan Makanan Usang
Rabu, 03 Februari 2016
00:00 WITA
Bangli
3337 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Sidak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli berhasil menemukan puluhan produk jamu dalam kondisi kadaluarsa atau expayet. Selain itu, sidak yang dilakukan jelang hari Raya Galungan dan Kuningan ini, juga menemukan sejumlah produk makanan dalam kemasan yang kondisinya tidak layak konsumsi karena kemasannya rusak dan usang, Rabu (03/02/2016).
Sesuai pantauan dilokasi, sidak dipimpin Kadisperindag Bangli, Nengah Sudibia menyasar para pedagang di pasar Kidul Bangli. Awalnya sidak dilakukan untuk memantau perkembangan harga jelang hari raya Galungan dan Kuningan. Dimana harga sembako dan daging masih stabil. Selanjutnya, sidak menyasar dengan melakukan pemeriksaan produk makanan ke sejumlah toko. Hasilnya, petugas justru banyak menemukan produk yang sudah kadaluarsa masih bebas diperjualbelikan. Salah satu toko yang paling banyak ditemukan produk expayet adalah toko jamu yang berada di jejeran utara pasar.
Ditoko yang semestinya menyiapkan ramuan untuk kesehatan ini, justru petugas dibuat terkejut karena setidaknya ada puluhan produk berbagai jenis jamu dalam kondisi expayet. Dimana sebagian besar jamu yang masih dipajang tersebut, masa berlakukanya telah habis sampai bulan Januari 2016. Selain itu, sebagian ada juga yang masa berlakunya sampai bulan November namun masih tetap dipajang oleh penjaga toko.
Karena itu, Kadis Perindag Bangli Nengah Sudiibya langsung geram dan memberi teguran serta pembinaan kepada penjaga toko jamu tersebut. “Toko ini kan semestinya menyediakan ramuan untuk kesehatan. Namun kenapa masih memajang jamu yang sudah kadaluarsa,” ujar Pejabat asal desa Pengelipuran ini. Tindak lanjut dari itu, petugas langsung mengumpulkan semua produk yang kadaluarsa tersebut. Hasilnya, sebanyak dua dus produk ditemukan dalam kondisi expayet. “Produk yang sudah kadaluarsa seperti ini, jangan lagi dipajang ditoko,” pinta Nengah Sudibia.
Sementara itu, Arif penjaga toko jamu tersebut berkilah baru bekerja ditempat itu. “Saya baru tiga minggu berkerja disini. Saya tidak tahu apa,” kilahnya. Atas kenyataan tersebut, Kadisperindag langsung memberikan teguran tertulis kepada pemilik toko. “Kita tidak mau ada pedagang yang membandel menjual produk yang tidak layak konsumsi lagi,” tegas Nengah Sudibia.
Selain menemukan puluhan jamu expayet, di toko lainnya petugas juga menemukan berbagai produk makanan dalam kemasan yang dalam kondisi rusak dan usang. Bahkan ada juga produk makanan yang tidak dilengkapi label masa berlaku sehingga dikhawatirkan membahayakan bagi konsumen. Selanjutnya, atas temuan tersebut Disperindag mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan BPOM untuk menindaklanjuti. “Tindakan lebih lanjut, kita akan segera berkoordinasi dengan BPOM,” pungkasnya.ard
Komentar