Waspada Bencana, Kintamani Rawan Pohon Tumbang
Minggu, 31 Januari 2016
00:00 WITA
Bangli
3063 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – BPBD Bangli terus menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap bencana, ditengah tingginya intensitas hujan disertai angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Sesuai hasil pemetaan wilayah, BPBD Bangli menegaskan dalam kondisi saat ini wilayah rawan longsor terjadi di Kecamatan Susut. Sedangkan pohon tumbang paling rawan terjadi di Kecamatan Kintamani.
Kepala BPBD Bangli, Wayan Karmawan didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik, Ketut Agus Sutapa menyampaikan, daerah rawan bencana pohon tumbang saat musim hujan sejatinya bisa terjadi disemua kecamatan di Bangli. Namun yang paling rawan dan menjadi atensi BPBD Bangli yakni kecamatan Kintamani. Terlebih, sesuai prediksi BMKG, wilayah Kintamani paling sering masuk sebagai daerah dilanda hujan dengan intensitas cukup tinggi. Titik terawan terjadi di sepanjang jalan melalui kawasan hutan Penulisan hingga Buleleng serta daerah Suter dan Karangasem. " Kintamani merupakan daerah rawan bencana dari semua musim. Karena itu, memasuki musim penghujan kami sudah melakukan koordinasi dengan dinas perhutanan. Karena kami tidak bisa sembarangan memangkas pohon tanpa ada izin terlebih dahulu. " ungkap Karmawan. Terlebih diakui, sesuai pantauan dilapangan banyak pohon besar dalam kondisi rapuh diruas jalan tersebut. Untuk itu, pihaknya terus mengingatkan masyarakat dan pengguna kendaraan bermotor meningkatkan kewaspadaannya.
Sementara untuk potensi bencana tanah longsor, Agus Sutapa menambahkan, titik rawan terjadi di wilayah Susut, tepatnya desa Demulih, Sebab, desa tersebut merupakan langganan longsor hampir setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena kondisi tanah yang labil. Selain itu jalur desa Belancan dan Bayunggede juga menjadi atensi longsor. "Untuk Bayunggede dan Blancan tidak sesering Demulih. Hanya beberapa kali saja pernah mengalami longsor," terang Agus.
Beruntung selama bencana saat memasuki musim penghujan kali ini, di wilayah Bangli tidak ada korban jiwa. Meski demikian, kerugian material yang ditimbulkan cukup banyak merusak rumah warga hingga fasilitas publik. Karena itu, untuk mempercepat evakuasi saat terjadi bencana, koordinasi dengan Polri, TNI dan aparat desa juga sudah dilakukan.ard
Komentar