Sering Ngamuk Dan Bawa Sajam, Pensiunan TNI Diringkus
Kamis, 07 Januari 2016
00:00 WITA
Bangli
3366 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Setelah berhasil mengamankan Brigadir Nyoman Suarsa yang kabur dari RSJ Bangli, kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kembali terjadi di wilayah hukum Polres Bangli. Kali ini, seoarang pensiunan TNI, Serma (Purn) Nyoman Kariana (39) asal dusun Demulih, Susut, Bangli berulah dan menyebabkan warga resah. Diketahui, ulahnya itu terjadi akibat penyakit kejiwaannya kumat. Yang bersangkutan dari empat hari terakhir kerap ngamuk dan memukuli orang lain. Bahkan sempat mengancam akan membakar rumah salah seoarang warga. Selain itu, belakangan Kariana juga dikabarkan membawa senjata tajam berupa celurit yang membuat warga menjadi kian cemas.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak keluarga dan masyarakat akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi, Kamis (07/01/2016). Selanjutnya, sekitar pukul 13.45 wita, sebanyak 60 personil gabungan Polres Bangli bersama Polsek Susut beserta jajaran TNI dari Koramil Susut diterjunkan untuk meringkus pelaku. Pantauan dilokasi, banyaknya personil yang dikerahkan dengan dilengkapi senjata pentongan, menyebabkan suasana di dusun Demulih cukup mencekam.
Sebelum penangkapan yang dipimpin Kasat Sabhara, AKP I Made Sudiasa bersama Kapolsek Susut, AKP. IGN Yudistira, seluruh anggota dikumpulkan di dekat kantor desa untuk menyusun strategi penangkapan. Bersamaan dengan itu, petugas mendapat laporan kalau Kariana sedang mandi di aliran sungai Gunung Sari, di sisi barat Desa Demulih. Kesempatan tersebut pun langsung dimanfaatkan petugas untuk segera meringkus pelaku yang sebelumnya diinformasikan membawa sajam tersebut. Saat dikepung polisi, Kariana saat itu dalam keadaan hanya menggunakan celana boxer sedang asyik berendam. Beruntung saat ditangkap Kariana tidak melakukan perlawanan.
Meski demikian, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pelaku yang bertubuh tambun ini, tetap diikat kedua tangan dan kakinya. Diapun langsung diangkut dinaikkan ke truk Dalmas Polres Bangli untuk selanjutnya di rujuk ke RSJP Bali di Bangli guna mendapatkan pengobatan. Menurut sejumlah warga di Demulih, riwayat gangguan jiwa yang diderita Karina telah terjadi sejak lama. Bapak tiga anak itu, pernah mengamuk saat pelaksanaan karya di sebuah pura di Demulih. Bahkan sempat sampai memukul kentongan (kukul bulus) yang membuat masyarakat keluar berhamburan. Saat kasus itu Kariana dibawa ke RSJP Bangli. Dia memang sering keluar masuk RSJ. Sedangkan kumat gangguan jiwa terkini muncul pada 30/12-2015 saat adiknya menjalani upacara pernikahan. Dan klimaknya terjadi sejak hari Minggu (3/1). “Dia ngamuk-ngamuk sejak empat hari lalu, ngamuk di rumahnya kemudian tadi ngamuk ke tetangga. Bahkan sempat mengancam akan membakar salah seoarang rumah warga”, ujar salah seoarang warga, sembari mengaku ketakukan karena pelaku belakangan kerap membawa senjata tajam.
Sementara itu, Kapolsek Susut AKP. IGN Yudistira mengaku penangkapan secara paksa yang dilakukan polisi karena ada laporan dari masyarakat dan pihak keluarga. “Keluarga sudah memberikan pernyataan tertulis bersama prajuru adat dan kepala desa yang melaporkan kasus ini, karena warga resah oleh ulah yang bersangkutan karena sering ngamuk beberapa hari terakhir akibat penyakit kejiwaanya kumat,” ungkapnya. Alasan lain, karena warga setempat rencananya Jumat besok akan menggelar upacara di Pura setempat. Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengaku sengaja meminta bantuan Polres Bangli karena dari pengalaman sebelumnya, tidak bisa menangani bersangkutan dengan jumlah personil yang sedikit. “Dulu saat mengamuk di Pura, kita tangkap dengan tangan dibergol namun bisa dilepaskannya. Bahkan saat diikat dengan tali tambang juga bisa putus, karena kuatnya pelaku,” jelasnya.
Lanjut menambahkah, sejatinya Kariana adalah pensiunan TNI yang selama ini bertugas di Kodim 1626 Bangli dengan pangkat Serma. “Yang bersangkutan dipensiunkan dini beberapa tahun lalu karena penyakit kejiwaannya itu. Dia juga sudah berulang kali keluar masuk RSJ tapi penyakitnya tidak kunjung sembuh,” tegasnya. Sementara pasca penangkapan dilakukan, setelah melakukan koordinasi dengan keluarga, polisi langsung merujuk Kariana ke RSJP Bangli guna mendapatkan pengobatan kembali.ard
Komentar