Brigadir Suarsa Berhasil Ditangkap, Kabur Dari RSJ Karena Trauma Obat
Kamis, 07 Januari 2016
00:00 WITA
Bangli
3011 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Tiga hari pasca kabur dari Rumah Sakit Jiwa Pusat (RSJP) Bali, Brigadir Nyoman Suarsa (34), pelaku pembunuh ipar dan keponakan asal dusun Apuan Kaja, desa Apuan, Susut, Bangli akhirnya berhasil diamankan jajaran kepolisian Polres Bangli, Kamis (07/01/2016). Yang bersangkutan diamankan saat berada di rumah temannya di desa Medahan, wilayah hukum Polres Gianyar. Hanya saja, saat ditangkap kondisi kedua telapak kakinya melepuh setelah berjalan kaki cukup jauh.
Sesuai informasi yang dihimpun di Polres Bangli, Brigadir Suarsa ditangkap sekitar pukul 05.00 wita di rumah milik Ketut Sumajaya, desa Medahan, Gianyar. Saat itu, keluarga pemilik rumah yang mengetahui kondisi kejiwaan Suarsa dan kabur dari RSJ melapor ke Polres Gianyar selanjutnya diteruskan ke Polres Bangli. “Saat akan dilakukan penangkapan, puluhan personil bensenjata lengkap dari Polres Gianyar disiagakan disekitar rumah yang ditempati pelaku. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Hanya saja, dugaan tersebut meleset. Saat sejumlah anggota Polres Bangli yang dipimpin KBO Rekrim, Iptu Ketut Purnawan mendatangi pelaku langsung mengenalinya. Bahkan saat itu, Brigadir Suarsa juga bisa mengenali dengan baik rekan-rekannya yang tugas di Polres Bangli. “Saat ditangkap sama sekali tidak ada perlawanan yang dilakukan. Nyoman Suarsa ngikut saja, saat mau diajak ke kantor” ungkap salah seoarang anggota Polres Bangli.
Selanjutnya, Suarsa tiba di Polres Bangli sekitar pukul 06.00 wita. Hanya saja, saat itu tampak kedua kaki Suarsa melepuh akibat melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki. Untuk penanganan kesehatannya, Suarsa langsung diberikan obat luar dan lukanya diperban. Selain itu, untuk kepentingan penyelidikan, Suarsa juga diminta sidik jarinya. Dihadapan sejumlah perwira Polres Bangli, Suarsa dengan tanpa beban menceritakan perjalanannya selama dua hari kabur dari RSJP Bangli. Suarsa yang kesehariannya pendiam ini, mengaku nekat kabur dari rumah sakit, karena truma dengan obat yang diterimanya selama ini. “Saya trauma di rumah sakit, karena efek obatnya sangat keras. Saya gak kuat dengan efeknya itu, terutama obat suntiknya” jelasnya.
Selama di RSJ, yang bersangkutan mengaku diberikan obat dua kali sehari dan mendapat obat suntik setiap bulan. “Efek yang ditimbulkannya ekstra piramida syndrome yang membuat, mata mendelik, mulut kaku, air liur menetes. Efeknya itu, saya rasakan bisa bisa sehari semalam,” tegasnya sambil memperagakan efek yang disebutkannya itu. Selain itu, Suarsa mengaku kabur dari RSJ melalui pintu depan. “Saat saya keluar memang ada satpam. Tapi tidak melihat saya,” jelasnya. Selanjutnya, Suarsa berjalan kaki ke arah selatan menuju dusun Sedit, Bebalang. Disana dia selanjutnya mendapat tumpangan kendaraan yang lewat hingga tiba di Siladan, Tamanbali. Dari Tamanbali, selanjutnya Suarsa terus berjalan menuju ke arah Gianyar. Hari pertama saya makan di Senggol Gianyar dan tidur di emperan toko,” bebernya.
Selanjutnya pada hari kedua, Suarsa mengingat salah seoarang temannya saat bertugas di Polres Gianyar. Dengan tetap berjalan kaki, Suarsa akhirnya tiba di rumah Ketut Sumarjaya yang tak lain adalah kakak kandung temannya itu. Dirinya juga mengaku sempat mau ke Blahbatuh, ke rumah tempat kakaknya menikah, sebelum akhirnya ditangkap. “Saya kangen sama kelaurga. Saya juga ingin pulang ke Apuan,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Bangli AKBP Danang Beny Kusprihandono mengakui keberhasilan anggotanya mengamankan Suarsa tak lepas dari informasi masyarakat. “Selama ini, kita memang terus menempel informasi yang bersangkutan. Bahkan kita juga telah menyebar fotonya dalam daftar pencarian orang. Sampai akhirnya tadi pagi, anggota Dalmas Gianyar menelpon kita sehingga bisa kita lakukan penangkapan,” jelasnya. Atas kondisi kejiwaanya itu, Kapolres juga mengaku SK Kapolda Bali juga telah turun untuk mempesiunkan dini yang bersangkutan. “SK Pensiun dini yang bersangkutan dari Kapolda Bali telah turun,” jelasnya. Rencananya, upacara pensiunan dini Suarsan akan dilakukan, besok Jumat ini. Sementara tindak lanjut penanganan kasus Suarsa, Kapolres mengaku masih melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan RSJ Bangli. “Kita akan tetap melakukan pengawasan kepada yang bersangkutan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Suarsa kabur dari RSJP Bangli saat ada kegiatan rehabilitasi diareal rumah sakit, Senin (04/01/2016) sekitar pukul 10.00 wita. Pasca kaburnya Suarsa dari RSJP, kembali membuat masyarakat dan keluarganya trauma dan cemas. Karena itu, Polres Bangli pun sempat menetapkan Suarsa sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) dengan menyebar foto-fotonya. Pasalnya, dikhawatirkan jika gangguan jiwanya kumat bisa melakukan tindakan sadis seperti yang dilakukan terhadap ipar dan keponakannya sendiri yang dibunuh dengan cara digorok tujuh bulan silam.ard
Komentar