Polres Bangli Sebar Foto Brigadir Suarsa
Kamis, 07 Januari 2016
00:00 WITA
Bangli
3039 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Kaburnya Brigadir Wayan Suarsa dari RSJP Bali selain menyebabkan masyarakat resah juga menyebabkan jajaran Polres Bangli kalang kabut. Pasalnya, pria asal dusun Apuan Kaja, desa Apuan, Susut, Bangli ketika penyakit kejiwaannya tujuh bulan silam, membunuh keponakan dan iparnya sendiri dengan cara sadis.
Karena itu, guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, menindak lanjuti laporan dari RSJP Bali, Polres Bangli langsung menetapkan Nyoman Suarsa dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kita telah menerima laporan resmi dari pihak RSJP Bali terkait kaburnya salah satu pasiennya,"ujar KBO Reskrim Polres Bangli Iptu Ketut Purnawan, SH., seijin Kasat Reskrim AKP Yana Jaya Widya, ditemui Rabu (6/1).
Selain itu, lanjut dia, upaya pencarian juga telah dilakukan ke berbagai wilayah seperti Gianyar, Klungkung dan kabupaten lainnya. "Foto-foto yang bersangkutan telah kita sebar. Kalau ada masyarakat yang mengetahui keberadaannya kita harap melapor ke pos polisi terdekat,"pinta Purnawan.
Sementara Kabag Sumda Polres Bangli Kompol Ngakan Putu Anom Sumadi seijin Wakapolres Bangli Kompol Wimboko ditempat terpisah memaparkan hingga kini I Nyoman Suarsa masih menjadi anggota aktif Polri. Dikatakan, yang bersangkutan baru akan pensiun muda alias akan diberhentikan dengan hormat (PDH) 1 Pebruari 2016. "Keputusan Pak Kapolda terkait PDH yang bersangkutan telah turun per 21 Desember 2015 lalu,"katanya.
Dikatakan, alasan pemberhentian yang bersangkutan dari keanggotaan Polri lantaran dinilai kurang sehat rohani. Namun demikian, Nyoman Suarsa akan mendapatkan hak-haknya yakni tunjangan pensiun. "Yang bersangkutan nanti akan mendapatkan hak-haknya,"jelas dia. Lanjut menambahkan, sejatinya kalau tidak mengalami sakit, masa pengabdian yang bersangkutan di Polri masih panjang. Dimana, Suarsa baru masuk menjadi anggota Polri pada tahun 2000.
Sebelumnya, Dokter IB. Surya Kusumadewa,Sp.Kj yang selama ini menangani Nyoman Suarsa, memaparkan setelah 6 bulan menjalani perawatan kondisi kejiwaan Suarsa telah pulih. Namun saat pihak rumah sakit akan memulangkannya ke rumah, pihaknya keluarga belum bisa menerima, lantaran masih trauma sehingga masih memerlukan waktu. "Prilaku pasien sudah membaik. Dari pengamatan kami selama ini, yang bersangkutan telah ingin pulang ke rumahnya,"akunya. Hanya saja, diakui, selama ini Nyoman Suarsa terkesan tertutup. Dia tampak ingin mengubur dalam -dalam terhadap peristiwa yang dialaminya. Dia jarang bercerita kepada petugas terkait apa yang diinginkannya.ard
Komentar