Dampak Kemarau, Cubang Warga Suter Retak dan Rusak
Jumat, 27 November 2015
00:00 WITA
Bangli
2846 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com - Dampak musim kemarau yang berkepanjangan sejak beberapa bulan terakhir, tidak hanya menyebabkan krisis air bersih. Bahkan, sejumlah cubang berupa bak penampungan air, milik warga di Kintamani, Bangli menjadi rusak dan retak-retak. Dampaknya, saat musim hujan sebagian warga tidak bisa memperunakan cubangnya menampung air hujan karena bocor.
Jero Mangku Dalem (55), warga Dusun Peselatan, Desa Suter, Kintamani, mengakui cubang miliknya yang menampung sekitar 1.2000 liter kubik air yang dibangun tahun 1994, kini mulai mengalami kerusakan. Bahkan mesti sudah sempat diservis sampai tiga kali, kini telah kembali rusak. “Cubang ini telah tiga kali kami perbaiki namun tidak mempan. Masih ada saja bagian yang bocor,”tuturnya saat ditemui Kamis (26/11/2015). Kondisi ini diakui terjadi karena dampak musim kemarau yang berkepanjangan.
Hal senada juga disampaikan I Wayan Lokantara. Dimana akibat kamarau cubang dirinya memperbaiki cubang hanya dengan miliknya juga rusak berat. “Untuk memenuhi kebutuhan akan air saya terpaksa membeli dengan harga yang cukup leumayan. Untuk satu jerigen ukuran 30 liter harganya mencapai Rp 3.000. Sementara setiap hari, dirinya mengaku menghabiskan sekitar 3 sampai 4 jerigen.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bangli I I Nyoman Basma juga mengakui akibat musim kemarau telah menyebabkan sejumlah cubang milik warga retak dan rusak. Karena itu, belakangan ini hampir sebagian besar warga membeli air. “Kondisi ini tentu akan mempengaruhi kondisi keuangan keluarga mereka,”ujarnya. Karena itu,
untuk perbaikan cubang ini nanti perlu adanya perhatian pemerintah. “Dengan mengeringnya bak penampungan air hujan warga, maka untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih terpaksa warga membeli dengan harga yang lumayan mahal. Karena itu, besar harapan kami pemerintah bisa memberikan perhatian pada masyarakat tersebut,”ungkap politisi Golkar asal desa Suter, Kintamani ini.ard
Komentar