PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Produksi dan Lahan Padi Gogo Di Bangli Terus Menyusut

Kamis, 19 November 2015

00:00 WITA

Bangli

3519 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com – Lantaran dianggap sebagai komoditi yang kurang menguntungkan petani di Kabupaten Bangli mulai meninggalkan berocok tanam padi gogo. Terbukti lahan termasuk produksi tanaman padi di lahan kering ini, terus mengalami penyusutan setiap tahun. Sebab, petani lebih cendrung menanam tanaman yang memiliki nilai  ekonomis tinggi seperti  jeruk , cabe serta jenis tanamani  lainya.

Hal ini diakui Nengah Pugrawinata, Seksi produksi Dinas Pertanian , Perkebunan, Perhutanan Bangli, Rabu (18/11/2015). Disebutkan, Bangli sebelumnya memiliki potensi tanaman padi gogo sekitar 700 hektar. Namun, kini  hanya tersisa seluas 112 hektar . “Penurunan minat menanam padi gogo terjadi sejak tahun 2009  lalu,” tegasnya. Penurunan ini, lanjut dia, lebih banyak dipengaruhi factor ekonomi. “Ada kecendrungan  petani memilih tanaman yang nilai ekonomi lebih bagus dan mudah memasarkan,”sebutnya.

Disamping itu, keengganan petani menanam padi gogo akibat masa penen padi ini lebih lama ketimbang tanaman padi umumnya. Dimana, padi gogo  hanya bisa dipanen setahun sekali.  “Karena lama menunggu, akhirnya banyak petani beralih ke tanaman yang  memiliki nilai jual lumayan,”papar dia. Padahal, diakui, menamanan padi gogo , tidak begitu sulit. Petani hanya tinggal menyebar benih  dan tidak  perlu melakukan penyemprotan sebagaimana merawat tanaman padi  sawah  atau tanaman jeruk. Selain itu, padi gogo tergolong tahan berbagai penyakit.  Kandungan karbohidrat padi gogo  juga hampir setara dengan tanaman padi di lahan basah. “Yang jelas, penurunan minat petani menanam padi gogo lebih banyak disebabkan karena fator ekonomis,” pungkasnya.ard


Komentar

Berita Terbaru

\