PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pengerjaan Rawat Inap Dinilai Asal-Asalan, Dewan Kecewa Lagi

Kamis, 19 November 2015

00:00 WITA

Bangli

2944 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com – Lagi-lagi sidak yang digelar jajaran anggota Komisi III DPRD Bangli, menemukan hasil yang mengecewakan terhadap pengerjaan proyek di Bangli. Setelah kecewa dengan pengerjaan proyek Puskesmas Tembuku dan Ambrolnya DPT jalan yang menghubungkan dusun Slati dengan Tanggahan Talangjiwa, kali ini kalangan wakil rakyat ini kembali dibuat kecewa terhadap pengerjaan pembangunan ruang rawat inap di RSU Bangli yang disidak, Rabu (18/11/2015).

Komisi III dibawah pimpinan Ni Nengah Dwi Madya Yani, menilai pengerjaan proyek tersebut asal-asalan. Saat menginjakan kaki di RSUD Bangli, sejumlah anggota Komisi III langsung melihat bahan bangunan. Salah satunya batu bata yang menjadi komponen penting, kualitasnya langsung dicek. “Setelah kami perhatikan secara seksama, pembangunan ruang rawap inap ini terkesan asal-asalan. Terbukti temboknya terlihat seperti ular yang habis dipukul, meliuk-liuk alias tidak rata,”tegas Dewa Gede Oka salah seoarang Anggota Komisi III.

Menurutnya, sebagai bangunan  yang nantinya diperuntukkan untuk pelayanan publik, pembangunan  ruang rawap inap mesti digarap dengan maksimal. “Kita harap pihak rekanan bisa melakukan perbaikan,” tegasnya. Terlebih, pembangunan proyek ini menelan dana Rp 1,873 miliar namun kualitasnya dinilai tidak sesuai harapan.

Sementara Ketua Komisi III Nengah Madya Yani menambahkan dengan anggaran sebesar itu tidak sebanding dengan kualitas pengerjaannya. Jadi percuma saja pemerintah menganggarkan dana sementara pihak rekanan bekerja tidak sesuai bestek. “Untuk bahan memang kualitasnya cukup memadai. Hanya saja, bila pengerjaan kurang bagus tentu akan menimbulkan kendala pada pembangunan lainnya,”tegasnya.

Lanjut menambahkan, apa yang diamati pihaknya itu telah langsung disampaikan ke pelaksana proyek. “Mereka harus melakukan perbaikan terkait kelemahan yang kami temukan,”sebutnya.  Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi III   I Wayan Subagan menambahkan waktu pengerjaan sudah hampir selesai, yakni sekitar 1 bulan. Namun sesuai situasi di lapangan,  masih banyak pembangunan yang belum tuntas. “Pengerjaan boleh dikebut, namun jangan lupa kualitas jangan diabaikan,” sarannya. Disisi lain, Aryanto dari pihak rekanan  CV Krisna Yuda mengaku optimis pembangunan  gedung ini akan kelar sesuai  jadwal. Bahkan untuk mempercepat proses pengerjaan akan dilemur dan akan menambah  tenaga tukang. “Walaupun dikebut pekerjanya masalah kawalitas kami  akan tetap jaga  mutu , mudah- mudahan tidak ada halangan , proses pengerjaan bisa selesai  sesuai batas waktu,” pungkasnya.ard


Komentar

Berita Terbaru

\