BPR Obok-Obok Kantong Suara Gita
Kamis, 06 Agustus 2015
00:00 WITA
Bangli
3306 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Secara umum, konstilasi politik jelang Pilkada Bangli dipermukaan memang terasa adem ayem. Namun dibalik itu, berbagai manuver dan strategis politik mulai digencarkan masing-masing kandidat dan tim sukses. Terendus juga, gerilya bawah tanah juga dilakukan untuk berlomba meraup simpati masyarakat.
Seperti yang dilakukan pasangan IB. Brahma Putra-Ketut Ridet. Pasangan yang dikenal dengan sebutan paket BPR ini, mulai gencar turun ke bawah. Bahkan, paket yang diusung Koalisi Bali Mandara (KBM) ini, mulai mengobok-obok Kintamani, yang notabene basis kekuatan suara I Made Gianyar –Sedana Arta (Gita) dalam Pilkada tahun 2010 yang diusung PDIP.
Informasi yang dihimpun, Kamis (6/8/2015), paket BPR bersama tim pemenangan tengah sibuk melayani setumpuk undangan masyarakat di Kintamani yang terus mengalir untuk bisa bertemu dengan paket ini. “Undangan komponen masyarakat, mulai dari dadia, krama adat dan perbekel mulai berdatangan untuk paket kita. Saat ini kami tengah turun ke salah satu desa di Kintamani,”ujar Sekretaris Koalisi Rakyat Bangli Bersatu (KRBB) AA. Adi Wiraguna, salah satu pendukung paket KBR.
Dalam pertemuan itu, paket BPR banyak menerima keluhan terhadap pelaksanaan pembangunan selama ini. “Kita banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait pembangunan lima tahun belakangan ini. Semuanya keluhan kita tampung dulu,”ucap mantan komisioner KPU Bangli itu. Dengan melihat sambutan masyarakat saat paket “ BPR”, pihaknya optimis kalau paket BPR akan bisa memenangkan Pilkada 9 Desember mendatang. Memang hal itu dirasa berat, namun pihaknya akan berupaya mengetuk hati masyarakat. “Mudah-mudahan masyarakat memberikan keperpercayaan kepada paket BPR untuk mewujudkan Bangli yang lebih baik,”harapnya.
Sementara saat ditanya soal belum bergabungnya Partai Golkar versi ARB dan PKPI Bangli ke koalisi Partai Demokrat dan Partai Gerindra, kata dia, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan konsulidasi dan komonikasi intens dengan pimpinan partai dan jajarannya. “Tidak benar kita meninggalkan mereka. Terlebih partai Golkar yang memprakarsasai terwujudnya KBM”akunya.
Disisi lain, sekadar mengingat kembali dalam Pilkada tahun 2010, Brahma Putra yang berduet dengan Wayan Winurjaya saat ini, berhasil menang di tiga kecamatan yakni Bangli, Tembuku dan Susut. Hanya saja, di kecamatan Kintamani dengan jumlah pemilih terbesar di Bangli, Brahmaputra kalah yang menyebabkan hasil akhirnya kalah tipis oleh pasangan Gita. Karena itu,belakangan sasaran BPR pun lebih intens merapat ke Kintamani. ard
Komentar