Gelombang Pasang, Kuramba Petani Danau Batur Porakporanda
Rabu, 22 Juli 2015
00:00 WITA
Bangli
2260 Pengunjung
Bangli, Suaradewata.com –Belum sirna kepedihan para pemilik kuramba, akibat tewasnya ribuan ikan sebagai dampak semburan belerang di Danau Batur. Kini kembali, usaha mereka diporakporandakan tingginya gelombang air danau yang ngamuk sejak sepekan terakhir. Dampaknya, sejumlah Kuramba Jaring Apung (KJA) mengalami kerusakan. Hal ini diakui,
salah seorang petani ikan asal Desa Kedisan , Kintamani , Made Darsana saat dikonfirmasi Selasa ( 21/7/2015).
Dijelaskan, gelombang air danau mulai naik dan mengganas sejak sepekan lalu. “Sejak sepekan terakhir angin kencang berhembus. Menyebabkan gelombang air danau naik. Dampaknya, ada Sembilan kuramba petani rusak parah,” jelasnya. Disebutan, untuk di wilayah Kedisan tercatat sebanyak 39 pemilik kuramba. Karena kerusakan tersebut, sejumlah petani pun hanya bisa pasrah akibat harus menanggung kerugian yang cukup besar. “Yang jelas petani disini sudah tidak bisa ngomong apa-apa. Dampak semburan belerang juga masih terasa, tapi kini kembali dihadapkan harus menanggung kerugian mencapai puluhan juta akibat rusaknya kuramba karena dihempas tingginya gelombang,” jelasnya.
Sementara itu, terkait fenomena semburan belerang saat ini diakui air danau sudah kembali normal. Hanya saja, kerugian petani saat itu ditaksir mencapai rata-rata 25 juta lantaran
menurunnya hasil panen hingga mencapai 40 %. Hal yang sama juga disampaikan Jro Nik. Kata dia, selain menyebabkan sejumlah kuramba petani rusak. Tingginya gelombang air danau, juga mengganggu aktivitas para nelayan setempat. Pasalnya, sebagian besar nelayan menggunakan
perahu kecil untuk melakukan aktivitasnya. “Arusnya air danau belakangan sangat deras dan gelombangnya juga tinggi sehingga sangat membahayakan untuk melakukan aktivitas di danau,” sebutnya. Karena itu, pihaknya pun turut mewanti-wanti masyarakat sekitar danau untuk meningkatkan kewaspadaannya ditengah cuaca buruk seperti saat ini. ard
Komentar