Pemerintah Optimis Potensi Danantara Bawa Kesuksesan
Sabtu, 22 Februari 2025
19:49 WITA
Nasional
1058 Pengunjung

Danantara
Oleh : Dirandra Falguni )*
Pemerintah tengah bersiap untuk meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025 mendatang. Presiden Prabowo Subianto optimistis bahwa Danantara akan menjadi instrumen penting dalam memperkuat perekonomian nasional, terutama dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan pengelolaan aset yang diperkirakan mencapai USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.615 triliun, Danantara diyakini dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif dan berkelanjutan.
Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi dalam negeri yang ada di pengelolaan BUMN. Nantinya, aset yang dikelola akan digunakan untuk investasi di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa optimalisasi pengelolaan BUMN merupakan salah satu prioritas utama pemerintahannya. Danantara hadir sebagai upaya untuk memperkuat konsolidasi aset negara melalui badan investasi nasional yang lebih strategis.
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan filosofi di balik nama Danantara. "Daya" melambangkan kekuatan, "Anagata" merepresentasikan masa depan, dan "Nusantara" sebagai wujud kebangsaan Indonesia. Dengan konsep ini, Danantara diharapkan mampu menjadi wadah investasi yang tidak hanya menguntungkan saat ini, tetapi juga memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
Dalam forum internasional World Government Summit yang digelar secara daring di Dubai pada 13 Februari 2025, Presiden Prabowo memaparkan bahwa Danantara memiliki peran strategis dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen. Pemerintah telah menyiapkan pendanaan awal atau initial funding sebesar USD 20 miliar untuk memulai berbagai proyek besar.
Pemerintah berencana memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara. Selain itu, Danantara juga berpotensi menarik investasi asing dalam jumlah besar. Salah satu negara yang menunjukkan minat serius adalah Uni Emirat Arab (UEA).
Menurut Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, UEA siap menginvestasikan USD 10 miliar atau sekitar Rp 163,4 triliun untuk pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Investasi ini akan dilakukan melalui skema joint venture, yang memungkinkan Indonesia mempercepat transisi ke energi hijau. Ia mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, dan mereka siap berkontribusi dalam proyek energi baru terbarukan dengan kapasitas hingga 10 gigawatt.
Sebagai sovereign wealth fund terbaru Indonesia, Danantara tidak hanya akan mengelola aset negara tetapi juga memastikan BUMN bekerja secara lebih efisien dan transparan. Dengan struktur pengelolaan yang profesional, Danantara diharapkan mampu menghindari praktik korupsi dan mismanajemen yang selama ini menjadi tantangan dalam pengelolaan BUMN.
Luhut menekankan bahwa keuntungan yang bisa diraih dari Danantara sangat besar. Dengan asumsi pengelolaan aset sebesar USD 200 miliar, potensi keuntungan per tahun diperkirakan mencapai USD 25 miliar atau sekitar Rp 408,5 triliun. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk membiayai pembangunan tanpa terlalu bergantung pada utang luar negeri.
Apabila negara bisa mengelola USD 200 miliar dengan baik, keuntungan yang bisa didapat mencapai USD 20-25 miliar. Ini adalah langkah strategis agar kita bisa berinvestasi sendiri tanpa bergantung pada utang. Selain itu, ia juga memastikan bahwa pengelolaan Danantara akan dilakukan oleh para profesional dan tidak akan diisi oleh "orang titipan" yang memiliki kepentingan politik. Danantara tidak akan dikelola oleh orang-orang yang direkomendasikan oleh pihak tertentu. Semua harus profesional dan berintegritas tinggi.
Meskipun prospek Danantara sangat menjanjikan, sejumlah pengamat menyoroti pentingnya tata kelola yang baik agar badan investasi ini tidak mengalami nasib seperti kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB) di Malaysia atau skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada 1998.
Pengamat Hukum dan Pembangunan, Hardjuno Wiwoho mengingatkan bahwa tanpa mekanisme pengawasan yang ketat, ada risiko penyalahgunaan dana negara. Ia menekankan pentingnya audit independen oleh lembaga internasional serta transparansi dalam pelaporan keuangan Danantara.
Pemerintah sendiri telah memastikan bahwa Danantara akan menerapkan standar transparansi tinggi dengan audit berkala dan publikasi laporan keuangan yang dapat diakses masyarakat. Dengan demikian, risiko penyimpangan dana dapat diminimalisir.
Pemerintah optimistis bahwa Danantara akan menjadi instrumen penting dalam membangun ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan aset yang profesional, investasi dalam proyek strategis, serta pengawasan ketat, Danantara diyakini mampu membawa Indonesia menuju era baru pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Prabowo menutup pernyataannya dengan penuh keyakinan bahwa Danantara akan menjadi tonggak penting bagi kemajuan ekonomi nasional.
Dengan semua langkah strategis yang telah disiapkan, Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi game changer dalam pengelolaan investasi negara. Namun, tantangan utama tetap ada: memastikan tata kelola yang transparan, profesional, dan bebas dari intervensi politik agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi rakyat Indonesia.
)* Kontributor Beritakapuas.com
Komentar