PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jelang Imlek, Kunjungan Wisatawan Ke Penglipuran Tembus 10 Ribu

Senin, 27 Januari 2025

20:04 WITA

Bangli

1329 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Suasana desa wisata Penglipuran jelang hari raya Imlek. SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Liburan serangkaian tahun baru Imlek memberikan berkah tersendiri bagi pengelola Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Pasalnya,  jelang perayaan Imlek tahun 2025 ini tercatat tingkat kunjungan wisatawan mencapai10 ribu. Hal ini diakui Manager Pengelola Desa Wisata  Penglipuran  I Wayan Sumiarsa saat dikonfirmasi awak media, Senin (27/01/2025). Kata dia, dari dua hari lalu kunjungan wisatawan masih didominasi wisatawan Nusantara menunjukan trend meningkat. “Kemarin tercatat  ada 10 ribu wisatawan mengunjungi desa kami,”ujarnya.

Bila dibandingkan dengan  kunjungan tahun 2024 di bulan Pebruari saat perayaan Imlek, kunjungan hanya berkisar 8 ribu orang. Sementara tahun ini, pada H-3 kunjungan telah mencapai 10 ribu. "Jadi dengan melihat komposisi itu tahun ini, ada kenaikan. Target kunjungan  masih berpatokan   tahun lalu, sesuai yang  diberikan oleh Pemkab Bangli,’tegasnya.

Hal ini tentunya tak lepas dari  inovasi-inovasi yang terus dilakukan pihak pengelola. Salah satunya adalah pementasan budaya setiap minggunya. Disamping itu, juga ditunjang dengan gencarnya promosi-promosi yang dilakukan  baik online maupun ofline.  “Salah satunya yang kita tawarkan adalah pasar pelipur lara. Yang mana, konsep yang kita tawarkan adalah ramah lingkungan, pedagang yang jualan tidak boleh gunakan plastik untuk pembungkus,” katanya.

Sementara untuk wisatawan, kata dia, pada pintu masuk mereka wajib menukarkan uang dengan uang yang terbuat dengan bambu.  Yang  mana, dengan uang bambu ini baru wisatawan bisa  berbelanja di pasar pelipur lara. “Kita juga memberikan sensasi bagi wisatawan makan di tengah hutan bambu dengan sajian tempo dulu, Dengan demikian, saat  mereka pulang bisa mendapatkan kenangan mendalam di desa kami,”bebernya.

Nilai tukar uang, kata dia, ada nilai nominal 5.000 hingga 10.000. Bila nanti koinnya masih tersisa bisa kembali ditukarkan.  Sementara berkaitan menu, lanjutnya,  tentunya adalah menu tradisional. Seperti tipat cantok, jajan Bali, laklak serta jualan nasi campur ala penglipuran serta loloh cemcem dengan harga yang terjangkau. Ard/red


Komentar

Berita Terbaru

\