Kantor Bali Turtle Conservation Farm Diresmikan, Ketua DPRD Tabanan Dorong Pelestarian Penyu
Sabtu, 16 November 2024
15:10 WITA
Tabanan
1394 Pengunjung
Kantor Bali Turtle Conservation Farm Diresmikan, Ketua DPRD Tabanan Dorong Pelestarian Penyu
Tabanan, suaradewata.com – Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, menghadiri upacara pemlaspasan sekaligus meresmikan Kantor Bali Turtle Conservation Farm di Banjar Kutuh Surabrata, Desa Lalanglinggah, Selemadeg Barat, Tabanan, Sabtu (16/11/2024). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendukung pelestarian penyu sebagai salah satu kekayaan biodiversitas Bali.
Dalam sambutannya, Arnawa menyampaikan apresiasi atas inisiatif pelestarian penyu melalui Bali Turtle Conservation Farm. Ia juga mengingatkan pentingnya makna filosofi segara kerthi yang menekankan kesucian pantai dan laut.
"Astungkara, semoga ke depan kita dapat menjaga agar penyu tetap lestari. Mari bersama-sama memaknai segara kerthi dengan menjaga kesucian pantai dan laut agar tetap bersih demi kelangsungan seluruh makhluk hidup di dalamnya," ujarnya.
Arnawa juga berharap keberadaan Bali Turtle Conservation Farm dapat menjadi pusat edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih peduli terhadap ekosistem laut. Ia menekankan bahwa konservasi tidak hanya melindungi penyu, tetapi juga memastikan keseimbangan ekosistem pesisir.
"Konservasi penyu adalah tanggung jawab kita bersama. Selain mendukung keberlanjutan ekosistem laut, ini juga bagian dari menjaga warisan budaya dan tradisi Bali yang erat kaitannya dengan alam," tambahnya.
Bali Turtle Conservation Farm diharapkan menjadi destinasi yang tidak hanya berfokus pada konservasi, tetapi juga memberikan edukasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Lokasinya yang strategis di pesisir Desa Lalanglinggah menjadi nilai tambah dalam menggaungkan pesan pelestarian lingkungan.
Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, pecalang, dan perwakilan komunitas pelestarian lingkungan. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula pelepasan anak penyu (tukik) ke laut sebagai simbol komitmen bersama dalam melestarikan satwa langka tersebut.
“Ini adalah langkah awal yang baik. Semoga ke depannya program konservasi ini terus berjalan dan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tutup Arnawa. ayu/yok
Komentar