PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pjs Bupati Bangli Buka Workshop Rabies Dan Kesejahteraan Hewan, Ini Yang Ditekankan

Kamis, 10 Oktober 2024

21:53 WITA

Bangli

1418 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Pjs Bupati Bangli Made Rentin saat membuka workshop Rabies dan Kesejahteraan Hewan,Kamis (10/10). SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Serangkaian Peringatan Hari Rabies Se-Dunia Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli menggelar Workshop Rabies dan Kesejahteraan Hewan. Workshop dengan tema : ‘Mendobrak Batasan Rabies’ (upaya bersama untuk perubahan yang berkelanjutan) itu, dibuka Pjs Bupati Bangli, Made Rentin di Auditorium Musium Gunung api Batur, Kamis, (10/10/24).

Saat itu terungkap, sesuai data Dinkes Prov Bali menunjukkan jumlah kasus gigitan anjing di Bali tahun 2024 masih tinggi. Yakni, sebanyak 44.070 kasus. Dari jumlah tersebut 312 orang dinyatakan positif. Itu diakibatkan oleh cakupan vaksinasi tidak maksimal yang disebabkan banyaknya anjing liar dan kesadaran masyarakat yang masih kurang. Sementara peta jalan penanggulangan rabies tahun 2014 mencanangkan Indonesia bebas rabies pada tahun 2020 telah gagal, kemudian peta jalan kedua tahun 2019 Indonesia bebas Rabies pada Tahun 2030 karena kurangnya koordinasi dan sinergitas antara entitas pemerintah dan non - pemerintah.

Pjs. Bupati Bangli Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M. Si. menyatakan Workshop Rabies dan Kesejahteraan Hewan ini sebagai bagian Peringatan Hari Rabies Sedunia. Kegiatan ini menunjukkan bahwa sebuah sinergi dan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Kabupaten Bangli dengan Lembaga Non- Pemerintah yang memiliki perhatian terhadap permasalahan rabies. "Permasalahan rabies ini telah menjadi perhatian khusus tidak hanya di Kabupaten Bangli namun mencakup seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali," ujarnya.

Seluruh pemangku kepentingan dikerahkan sesuai dengan kompetensi dan tupoksi masing-masing untuk memastikan tidak ada lagi kasus rabies di masyarakat. Perlu di garis bawahi, bukan hanya memastikan tidak adanya angka kematian akibat rabies akan tetapi memberantas rabies dari sisi hewannya karena permasalahan ini tidak hanya terkait kesehatan manusia dan juga berkaitan dengan kesehatan hewan. "Upaya pemberantasan rabies, kunci utamanya ada di Capaian Vaksinasi. Jika capaian vaksinasi diatas 70% dan menggunakan vaksin yang sesuai standar WHO, maka angka kasus gigitan positif rabies dapat ditekan," ungkapnya. Bentuk intervensi kontrol populasi melalui sterilisasi dan kastrasi juga akan secara signifikan membantu menjaga kestabilan populasi yang tentunya didukung dengan data populasi yang akurat. 

Bagi Pemerintah Kabupaten Bangli, bentuk intervensi yang berkolaborasi dengan pihak non- pemerintahan dalam hal ini dengan Yayasan Bali Animal Welfare Association melalui Program Dewata merupakan salah satu strategi yang efektif. Data populasi anjing yang lengkap by name by address, hasil capaian vaksinasi yang diatas 70% dan pelaksanaan kontrol populasi merupakan bukti efektivitas program ini. "Tentunya kolaborasi ini akan tetap dibangun dengan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilan dari intervensi ini," ujarnya. Untuk itu, semua instansi pemerintah dan swasta, bahkan seluruh lapisan masyarakat di Bangli, diharapkan membantu upaya pemberantasan rabies ini dengan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi yang berkesinambungan. "Tentunya hal ini pasti memiliki tantangan dan kendala, namun saya harapkan seluruh pihak yang terlibat dapat merubah tantangan menjadi solusi yang efektif," tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, perwakilan dari Dirjen PKH Kementan RI, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli, Kepala Pelaksana Badan Penanggungan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kab. Bangli, Perwakilan Kadis Kesehatan Kabupaten Bangli, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali, Perbekel Desa Batur Selatan dan Batur tengah, Bendesa Adat Batur, Four Paws Internasional, Ketua Yayasan BAWA beserta instansi terkait lainnya.ard/adn


Komentar

Berita Terbaru

\