Baru Dua Bulan Diserahkan, Proyek Rp 2,1 Miliar Jalan Guliang Kangin Jebol
Minggu, 18 Februari 2024
18:00 WITA
Bangli
1893 Pengunjung
Kondisi Jalan penghubung Tamanbali, Kabupaten Bangli dengan Tulikup, Kabupaten Gianyar, di Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali, Minggu (18/02/2024). SD/ard/ist
Bangli, suaradewata.com - Proyek Dinding Penahan Tanah (DPT) senilai Rp 2,1 miliar yang notabene baru dua bulan tuntas di ruas Jalan penghubung Tamanbali, Kabupaten Bangli dengan Tulikup, Kabupaten Gianyar, tepatnya di wilayah Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali, Minggu (18/02/2024) justru kembali ambrol. Dampaknya, kendaraan roda empat kini tidak bisa kembali melalui jalur tersebut lantaran kondisinya rawan ambles lagi.
Sesuai informasi dari masyarakat setempat, tanda-tanda ambrolnya DPT beserta sebagian ruas jalan ini, sejatinya telah diketahui beberapa hari terakhir. Diawali dengan kondisi ruas jalan tersebut mengalami retak-retak yang diduga lantaran kurang pemadatan. Mengetahui hal tersebut, pihak pemborong juga telah berinisiatif untuk melakukan penambalan DPT yang retak. Sayangnya, meski telah diperbaiki proyek yang noabene baru tuntas pada akhir Desember 2023 itu, justru jebol dan menyeret sebagian badan jalan. “Kemarin pemborong melakukan perbaikan. Alat beratnya masih disini. Namun tadi pagi jalan ini kembali ambrol,” ungkap salah satu warga di lokasi.
Karena itu, sejumlah warga menduga ambrolnya DPT dan bahu jalan ini lantaran kurangnya pemadatan. Imbasnya, terjadi penurunan tanah yang menyebabkan adanya rongga di dalam sehingga air bisa masuk dan akhirnya membuat DPT jebol. “Kemungkinan kurang pemadatan sehingga terjadi penurunan tanah yang sangat drastis”ucap sejumlah warga.
Disisi lain, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Bangli, I Komang Ariana kepada awak media mengatakan serah terima pengerjaan DPT inklud badan jalan tersebut telah dilakukan bulan Desember 2023. Disebutkan, sebelumnya memang terlihat penurunan sehingga mengakibat jalan tidak rata. Hal ini, telah mendapatkan penanganan dari pihak rekanan. “Belum selesai perbaikan jalan malah keburu jebol,”ucap Ariana.
Hanya saja, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab ambrolnya DPT tersebut. Namun demikian, pihaknya memang memprediksi setelah kegiatan di lokasi akan terjadi penurunan tanah. “Di lokasi memang dilakukan pengurugan menggingat tahah yang ambrol sebelumnya cukup lebar dan dalam,”ucapnya. Terkait upaya perbaikan, kata dia, DPT tersebut saat ini masih dalam masa perawatan. Yang mana, masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. "Saat ini, masa pemeliharaan baru berjalan 60 hari kalender. Kita masih lakukan evaluasi terkait perbaikan DPT jebol tersebut,” pungkasnya.
Untuk diketahui proyek DPT di jalur tersebut sebelumnya dikerjakan tahun 2022 dengan anggaran Rp 1,5 miliar. Namun karena tidak mampu diselesaikan oleh kontraktor, akhirnya kegiatan ditender ulang pada tahun 2023 dengan anggaran Rp 2,1 miliar. Adapun item pengerjaan diantaranya DPT hingga pembuatan badan jalan. Pasca proyek berakhir akhir tahun 2023, jalur tersebut menjadi perlintasan alternatif bagi warga dari Bangli menuju Tulikup, Kabupaten Gianyar, hingga Bypass Ida Bagus Mantra. Hanya saja, layaknya proyek "seumur jagung" baru dua bulan tuntas kini justru kembali ambrol. Dampaknya, dipastikan kendaraan roda empat kini tidak bisa kembali melalui jalur tersebut. Ard/red
Komentar