Histeris lalu Pingsan, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Usai Gempa
Jumat, 14 April 2023
23:55 WITA
Tabanan
2553 Pengunjung
Jenazah AMP, 6, saat masih berada di UGD RSUD Tabanan. AMP dinyatakan meninggal dunia setelah histeris lalu pingsan saat gempa mengguncang. Foto IST
Tabanan, suaradewata.com – Gempa dengan magnitudo 6,5 SR yang mengguncang wilayah Bali membuat masyarakat terkejut, Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 18.50 WITA. Sang Putu Juliarsana pun tak menyangka jika gempa yang terjadi akan merenggut nyawa buah hatinya, AMP, yang baru berusia 6 tahun.
Informasi di lapangan menyebutkan peristiwa itu bermula ketika sekitar pukul 18.55 WITA korban sedang duduk bersama sang ayah di teras rumahnya di Banjar Dinas Lebah Marga, Desa Marga, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Namun tiba-tiba terjadi gempa sehingga seluruh penghuni rumah panik, dan korban berteriak histeris selanjutnya pingsan.
Atas kondisi tersebut, ayah korban kemudian membawa korban ke Klinik Desa Batan Nyuh, Marga. Ketika itu denyut nadi korban masih terasa, namun karena kondisi korban dianggap kritis maka korban dirujuk ke RSUD Tabanan menggunakan ambulan klinik.
Sayangnya sesampainya di UGD RSUD Tabanan dan mendapatkan penanganan, korban dinyatakan meninggal dunia.
Plt Kalak BPBD Tabanan, Nyoman Srinadha Giri menjelaskan bahwa korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 20.00 WITA. Sebelumnya korban sudah mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari tim medis di RSUD Tabanan. “Tapi sayangnya nyawa korban tidak tertolong,” ujarnya.
Sementara menurut keterangan ayah korban, sang anak tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau lainnya. Sehingga kepergian korban sangat mengejutkan keluarganya. Diduga korban meninggal dunia karena terkejut saat ada gempa. Namun ada dugaan juga korban terbentur sesuatu saat kaget namun tidak ada yang menyaksikan karena semua keluarga berlari menyelamatkan diri. Dan sudah didapati korban tak sadarkan diri.
“Namun keluarga korban mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap sebagai musibah,” imbuhnya.
Pantauan di lapangan, jenazah korban yang masih diobservasi terus ditangisi oleh sang ibu, Ni Made Juliani. Jenazah korban pun rencananya dititipkan di ruang jenazah RSUD Tabanan untuk sementara, sembari menunggu hasil rembug keluarga. Namun rencananya jenazah korban akan dibawa ke Banjar Prasanghyang, Desa Taman Bali, Kecamatan/Kabupaten Bangli, pada Minggu (16/4/2023) untuk dilakukan proses pemakaman. ayu/yok
Komentar