PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Cegah Stunting di Bangli, BKOW Diminta Dekat dengan Masyarakat 

Selasa, 04 April 2023

18:35 WITA

Bangli

1555 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Sosialisasi pencegahan KDRT yang berimplikasi dengan stunting di Banjar Bayung Gede, Kintamani. SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Salah satu upaya dalam rangka menurunkan angka stunting, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) diminta harus dekat dengan masyarakat. Sebab, wanita memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penurunan stunting. Mengingat dari wanita lahir anak-anak generasi penerus bangsa yang sehat, kuat dan berkualitas.  Hal tersebut ditegaskan Ketua BKOW Provinsi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati didampingi Ketua GOW Kabupaten Bangli Ny.Suciati Diar, saat melakukan sosialisasi pencegahan KDRT yang berimplikasi dengan stunting, Selasa (04/04/2023) di Balai Banjar Bayung Gede, Kintamani, Bangli. Hadir juga saat itu,  Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov.Bali, Kadis Sosial,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangli, Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan IBI Bali. Selain itu, juga dihadiri Camat Kintamani,  Ketua Tim Penggerak PKK Kintamani, Perbekel Desa Bayung Gede, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bayung Gede., Bendesa Adat Bayung Gede, Kadus  Bayung Gede,  Kadus Pludu dan BPD Bayung Gede.

Disampaikan, Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace), tata pola asuh anak yang sesuai dan berkualitas akan nampak dari hubungan harmonis orangtuanya, baik si ayah ataupun si ibu wajib memiliki komunikasi yang sehat dan baik dalam mengasuh anak-anaknya. "Selain itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental bahkan kesehatan reproduksi para wanita, mulai dari masa remaja, sebagai calon pengantin, saat kehamilan dan menyusui hingga membesarkan anak," ujarnya. 

Khusus dalam perawatan anak, pihaknya menekankan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung sejak janin dalam kandungan.

“Seribu hari pertama ini merupakan masa-masa emas yang akan mempengaruhi dan menentukan cikal bakal perkembangan kecerdasan anak jangka panjang. Pola asuh yang tidak sesuai serta pemenuhan gizi yang kurang tepat pada masa-masa ini akan mengakibatkan anak berisiko stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak yang berimplikasi pada terhambatnya perkembangan otak anak,” tegasnya. Ia juga menyampaikan bahwa disamping pola pengasuhan anak yang berkualitas, kesetaraan gender di lingkungan sosial masyarakat juga turut berpengaruh pada perkembangan tumbuh kembang anak.

Sementara Ny. Suciati Diar menyampaikan, dalam pemutusan stunting pihaknya telah mensosialisasikan cara pemberian asupan gizi yang baik kepada anak-anak usia remaja (terutama perempuan karena nantinya akan mengandung), ibu hamil, ibu menyusui dan bayinya telah berjalan sesuai harapan. "Kendati belum bisa total tersentuh, akan tetapi kegiatan terus berjalan sehingga anak anak Bangli bisa tumbuh sehat dan cerdas sebagai generasi bangsa," tegasnya.

Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan penyerahan 50 paket sembako kepada kelompok rentan yang terdiri dari perempuan kepala keluarga, ibu hamil, lansia, balita kurang gizi serta disabilitas. Yang dilanjutkan dengan  sosialisasi mengenai dampak kekerasan rumah tangga terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal ini ditekankan bahwa peran perempuan dan pengasuhan setara dalam penurunan stunting dari Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bali, Putu Sukarini dan dari  Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ida Ayu Dewi Juliastiti.ard/nop


Komentar

Berita Terbaru

\