PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bupati Sedana Arta Bersama Gubernur Bali Ground Breaking Pembangunan Pasar Tematik Kintamani 

Rabu, 08 Maret 2023

19:50 WITA

Bangli

1537 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Gubernur didampingi Bupati Bangli saat peletakan batu pertama pembangunan tahap II Pasar Singamandawa atau Pasar Tematik Kintamani, Rabu (8/3). SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Secara resmi pembangunan Pasar Singamandawa atau Pasar Tematik Wisata Kintamani dimulai pengerjaannya. Hal ini setelah Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan Jro Gede Batur Duuran melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking, Rabu (8/3/2023). Hadir juga saat itu,  pimpinan DPRD Bangli, pimpinan OPD Pemkab Bangli, PHDI, MDA, tokoh masyarakat dan instansi terkait lainnya. 

Bupati Sang Nyoman Sedana Arta menegaskan pembangunan tahap II Pasar Singamandawa menggunakan anggaran sebesar Rp 75 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan dan Industri. "Anggaran Rp 75 miliar itu sudah termasuk dengan perencanaan dan saya mendengar masih ada sisa. Ini akan dimohonkan lagi oleh Dinas Perdagangan kita dalam rangka mengoptimalkan Rp 75 miliar itu sebesar-besarnya supaya bisa  dimanfaatkan untuk pasar ini," ujarnya. Dipastikan dengan anggatan Rp 75 miliar itu, pembangunan Pasar Tematik Kintamani yang berada diatas lahan sekitar 1,5 hektar sudah rampung 100 persen. 

Lanjut Bupati Sedana Arta, terkait desain pasar, sudah melalui diskusi secara detail. "Harapan kita pasar tradisional ini, nantinya bisa benar-benar bisa dinikmati, dicintai dan dimanfaatkan oleh seluruh pedagang tradisional kita. Karena berdasarkan pengalaman di kabupaten lain, tentu kelemahan-kelemahannya tidak boleh terjadi disini," tegasnya. Dengan desain yang sudah disempurnakan itu, seluruh pedagang tradisional yang ada, bahkan dua kali lipat bisa menampung pedagang.

Sedangkan untuk diatasnya, dibangun tematik pariwisata. "Sesuai desain, bagian atas akan dijadikan tempat performance dengan pemandangan yang indah disana. Pengunjung nantinya akan bisa melihat panorama tiga gunung yang berjejer, Gunung Batur, Gunung Abang dan Gunung Agung," ujarnya. Lanjut Bupati asal desa Sulahan Susut ini,  dengan telah dibangunnya berbagai fasilitas di Kintamani, termasuk pendestrian akan menjadi destinasi yang baru. "Sesuatu yang baru biasanya akan dikunjungi lebih banyak wisatawan. Seperti pembangunan Alun-alun, sekarang setiap sore ribuan orang yang datang. Dan, itu kita anggap destinasi baru di kota Bangli," jelasnya.  

Untuk itu, diharapkan pembangunan Pasar Singamandawa bisa berjalan dengan baik. "Mudah-mudahan, kita perkirakan pada bulan Desember nanti kita sudah bisa melaspas pasar ini," tegasnya. Sementara terkait pemanfaatan Ruko di pasar Kayuambua dan Pasar Kintamani yang dibangun tahap I, kata Bupati, tinggal menunggu nilai sewa dari KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang). "Saat ini, kita sudah tidak bisa mengelola kekayaan daerah seperti dulu. Sekarang sistemnya sewa dan nilainya turun dari KPKNL. Jadi sekarang tinggal tunggu, setelah itu kita kasikan kepada para pedagang," tegasnya. 

Sementara Gubernur Wayan Koster dalam sambutannya mengapresiasi kinerja Bupati Bangli. Kata Koster, dalam mewujudkan suatu pembangunan yang berskala besar diperlukan kerjasama yang solid. "Anggarannya besar dan kalau tak bekerja bersama/bekerjasama untuk mendapatkan DAK sebesar Rp 75 miliar dari APBN sangat tidak mudah. Karena diseluruh Indonesia ada sekitar 600-an kabupaten. Jadi Bali, termasuk daerah yang paling bersyukur karena beberapa kabupaten sudah mendapatkan program ini," ungkapnya.

Untuk Bali, sebelumnya program ini sudah didapat oleh Denpasar dan Gianyar. Dan, sekarang Bangli dan Klungkung masing-masing Rp 75 miliar. Hal ini tak terlepas dari  hubungan Gubernur Koster saat duduk di Badan Anggaran DPR RI dengan para menteri terutama Menteri Bappenas yang memang merupakan koleganya dan sesama alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) sehingga lebih mudah mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. "Jadi turunnya anggaran ini, bukan datang dari langit. Tapi melalui suatu perjuangan yang tidak mudah. Karena persaingan antar kabupaten di Indonesian sangat ketat. Saya juga memuji kegigihan Bupati Bangli untuk tetap berjuang membangun Bangli. Sehingga dalam masa dua tahun lebih sedikit kepemimpinannya, sudah banyak kemajuan yang tercapai," ujarnya.

Disebutkan, sejumlah kesuksesan yang telah diraih Bupati Bangli diantaranya  telah menata Alun-alun Bangli, membangun perkantoran termasuk DPRD, RSU Bangli, membangun pasar seperti sekarang. "Saya melihat ini suatu kemajuan yang progesif, suatu lompatan yang luar biasa yang dilakukan Bupati Bangli. Karena itu, segala yang diinginkan, kalau masih dalam lingkup kewenangan saya, itu pasti saya memberikan," ungkapnya. 

Dicontohkan, dibawah kepemimpinannya Pemprov Bali telah menghibahkan juga sejumlah lahan untuk Pemkab Bangli. "Kalau sebelumnya belum tentu dikasi. Seperti halnya, lahan rumah sakit, itu sangat sulit dan sekarang sudah dihibahkan. Begitu juga untuk kebutuhan kebutuhan yang lain saya penuhi. Termasuk anggaran yang dari APBD Propinsi, Bangli termasuk kabupaten yang paling besar yang  saya berikan dana BKK-nya mulai tahun 2000. Dan, tahun 2023 rasanya yang paling besar mencapai Rp 70 miliar yang digunakan untuk berbagai pembangunan fasilitas demi kepentingan publik,l. Diantaranya adalah untuk membangun Mall Pelayanan Publik," sebutnya. 

Untuk tahun ini, Pemrov Bali bahkan telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Mall Pelayanan Publik diseluruh Kabupaten/Kota di Bali. "Karena yang sudah punya MPP baru Denpasar sama Badung. Jadi tahun ini, 7 kabupaten saya bantu dengan APBD Propinsi agar memiliki fasilitas yang memadai untuk pelayanan publik yang berkualitas," jelasnya. 

Saat itu, Gubernur juga memuji desain pembangunan Pasar Tematik Kintamani sudah bagus. "Memang untuk pasar rakyat, jangan dibuat terlalu modern. Saya sudah mengevaluasi secara umum, pembangunan pasar rakyat yang dibangun seperti pasar modern di Pasar Badung, Pasar Banya Asri Buleleng dan Pasar Gianyar, ternyata itu tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat," ujarnya.

Lanjut Koster, rupanya masyarakat harus dibuatkan fasilitas sesuai fashionnya dia, cara kerjanya dia dan cara berjualannya. "Untuk disini desainnya saya lihat sudah sesuai kebutuhan masyarakat, supaya nyaman untuk berdagang," akunya. Sebab, sekarang ini kondisi di pasar Badung, Pasar Banyu Asri dan Pasar di Gianyar, tidak ada pedagang mau ke lantai tiga dan empat. Padahal, bagus sekali dan dilengkapi dengan  lift dan escavator. "Jadi ini merupakan suatu gambaran, tidak selalu yang mewah atau modern cocok dengan masyarakat," pungkasnya.ard/nop


Komentar

Berita Terbaru

\