Bupati Sedana Arta Tegaskan Penerima Dana Hibah Harus Tertib Aturan

Bupati Sedana Arta saat menyerahkan bantuan dana hibah daerah. SD/Ist 

Bangli, suaradewata.com - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menyerahkan dana hibah daerah sekaligus menyaksikan penandatanganan naskah perjanjian dana hibah ( NPHD) kepada sejumlah penerima. Yakni, Yayasan Masjid Agung Bangli, dana hibah untuk  Karya Taur Agung Ngenteg Linggih Ngusaba Desa lan Pedudusan Agung Pura Dalem Tengaling, Pura Bale Agung Desa Adat Kaulan Desa Jehem Kelod Kecamatan Tembuku, Karya Memungkah Ngenteg Linggih Pura Parahyangan Dalem Desa Adat Sulahan Susut dan dana hibah fasilitas upacara karya Mupuk Pedagingan, Ngenteg linggih dan Pedudusan Agung Pura Penataran Pande Tamanbali Bangli di Ruang Pertemuan Gedung BMB Senin (20/02/2023). 

Turut hadir pada penyerahan dana hibah Sekretaris Daerah ( Sekda) Plt. Asisten 1 I Made Ari Pulasari dan Tim Percepatan Pembangunan I Wayan Wiwin. Dalam arahannya, Bupati Sedana Arta menegaskan hibah yang diterima harus  dipergunakan sebaik baiknya dan dioptimalkan jangan sampai keluar dari peraturan dan ikuti petunjuk yang ada. "Jangan malu untuk bertanya tentang kegunaan dan peruntukan bantuan ini, supaya bantuan betul - betul ada hikmah dan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat," tegas Bupati Sedana Arta. 

Pada kesempatan itu, Bupati asal  Desa Sulahan, Susut  ini, juga mengajak untuk siap membangun Bangli. "Sebagai Masyarakat Bangli dengan penghasilan daerah yang sedikit mari kita satu kometmen untuk jengah membangun Bangli kearah yang lebih maju, baik Seni, Budaya, pariwisata dan yang lainya," ungkapnya. Untuk itu Bupati mengharapkan dukungan dan sinergitas dari seluruh masyarakat yang ada guna menuju masyarakat Bangli yang sejahtera. "Mudah mudahan dengan niat membangun Bangli, pendapatan kita makin meningkat dan jumlah bantuan ke masyarakat bisa lebih besar," harapnya.

Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan masyarakat (Kesra) Pemkab Bangli, Eddy Hartawan mengatakan pemberian hibah bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan adat dimasing-masing Banjar, dadia yayasan untuk menumbuh kembangkan tradisi adat budaya. "Hal ini juga bertujuan untuk bisa memberikan keharmonisan berdasarkan Tri Hita Karana yang dijiwai Agama sebagai bagian fungsi utama kegiatan Agama," tandasnya.ard/nop

• TAGS: