Tanggulangi Jalan Putus di Yangapi, Warga dan Pemerintah Bangun Jembatan Darurat
Kamis, 13 Oktober 2022
22:10 WITA
Bangli
1772 Pengunjung
Warga bersama pemerintah gotong royong membangun jembatan darurat berbahan bambu dan bantah kelapa di jalan jebol penghubung Tembuku - Yangapi. SD/Ist
Bangli, suaradewata.com - Untuk mempercepat penanggulangan jalan putus penghubung Tembuku-Yangapi, warga bersama pemerintah dan instansi terkait gotong royong membangun
jembatan darurat. Pasalnya, jalan terputus yang terjadi akibat hujan deras beberapa waktu lalu ini, merupakan jalur vital penghubung Kabupaten Bangli dengan Rendang, Karangasem.
Karena itu, memasuki hari kelima pasca bencana jalan putus di sejumlah ruas jalan utama itu, penanganan dilakukan secara bertahap. Untuk mempercepat pengerjaan, warga bersama pemerintah dan instansi terkait lainnya secara gotong- royong mulai Kamis (13/10) membangun jembatan darurat menggunakan material batang pohon dari bambu dan kelapa.
Pertimbangan lain pembangunan jembatan darurat tersebut, lantaran jalan ini cukup ramai dilalui masyarakat baik untuk aktivitas ke pasar, bekerja, puskesmas, rumah sakit, termasuk pula para siswa SMP dan SMA/SMK untuk bersekolah. "Hal ini dilakukan sebagai upaya agar akses jalan minimal bisa dilewati oleh sepeda motor utamanya untuk kepentingan siswa sekolah agar dari segi waktu bisa lebih cepat ditempuh. Karena mereka harus memutar ke utara atau ke selatan yang masuk wilayah Klungkung dulu kalau mau sekolah,"kata Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa.
Sutapa menambahkan, gagasan pembuatan jembatan ini sepenuhnya diinisiasi oleh warga sekitar dengan bahan material seperti bambu dan batang kelapa. "Gerakan ini murni dari niat semangat gotong royong para pihak (Pentahelix Bencana) yang terlibat di dalamnya seperti BPBD,TNI/Polri, PU Provinsi, Kecamatan Tembuku, Desa, Relawan, dan warga sekitar,"sebutnya.
Disinggung dari segi keamanan, ditegaskan jika pembangunan jembatan darurat ini sudah terlebih dahulu mendapat kajian teknis dari instansi terkait mengenai posisi kelabilan tanah dan rancangan konstruksi darurat, sehingga kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi/risiko.
Sedangkan untuk jalan putus yang menimbulkan korban jiwa dan luka di Jalan Erlangga, Cempaga (barat SPBU Sidembunut) kata Agus, tidak diadakan kegiatan pembangunan jembatan darurat. Alasannya, masih banyak jalan alternatif dan dari sisi waktu tidak begitu lama memutar menuju ke arah tujuan (pusat kota Bangli). "Sesuai perencanaan Dinas PU Provinsi, akses jalan ini segera akan dibuatkan permanen. Dimana perencanaan anggaran sedang digodok di Provinsi, konsultan bangunan juga sudah bekerja di lokasi dari Minggu,9 Oktober 2022, lalu," pungkasnya.ard/nop
Komentar