Dirancang Rp69 Miliar, Pembangunan di RSU Bangli Berlanjut Tahun 2023
Kamis, 06 Oktober 2022
22:55 WITA
Bangli
1583 Pengunjung
Rapat Badan Anggaran DPRD Bangli bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait Pembahasan Ranperda APBD 2023, Kamis (6/10). SD/Ist Area lampiran
Bangli, suaradewata.com - Pembangunan gedung I A dan I B di RSU Bangli dipastikan tuntas pada penghujung tahun 2022 dan akan bisa dimanfaatkan tahun 2023 mendatang. Ditengah penuntasan gedung tersebut, sesuai masterplan pembangunan di RSU Bangli rencananya akan dilanjutkan lagi tahun 2023 dengan membangun gedung perawatan atau Gedung II. Tak tanggung-tanggung, rencana pembangunan gedung ini diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 69 miliar. Hanya saja, anggaran yang tersedia sejauh ini masih jauh dari kebutuhan.
Demikian salah satu yang terungkap dalam rapat Badan Anggaran DPRD Bangli bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait Pembahasan Ranperda APBD 2023, Kamis (6/10/2022). Rapat yang berlangsung di ruang rapat bersama Sekretariat DPRD Bangli di Kelurahan Kubu, Bangli tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bangli I Nyoman Budiada, dihadiri oleh Disdikpora Bangli, Dinas Kesehatan Bangli, dan RSU Bangli.
Wakil Ketua DPRD Bangli I Nyoman Budiada ditemui usai rapat mengungkapkan pembangunan gedung I A dan I B di RSU Bangli akan selesai pada penghujung tahun 2022 ini, dan bisa dimanfaatkan tahun 2023. Kata dia, pasca pembangunan itu, rencananya akan dilanjutkan dengan pembangunan Gedung II, yang merupakan Gedung Perawatan. "Pembangunan gedung ini lokasinya ada di gedung yang saat ini dimanfaatkan sebagai ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)," ungkapnya.
Terkait dengan rencana pembangunan itu, RSU Bangli membutuhkan anggaran sebesar Rp 69 miliar. Yang mana kebutuhan anggaran dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). "Dari apa yang disampaikan, RSU Bangli memohon DAK pada pusat sebesar Rp 69 miliar. Namun informasi dari pusat baru terealisasi Rp 15 miliar lebih," ujarnya. Karena itu, pihaknya kini masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai kepastian DAK ini. "Bapak Bupati juga masih berusaha agar apa yang disampaikan bisa terealisasi," ungkap Politisi Partai Golkar asal desa Satra, Kintamani.
Lanjut dikatakan, apabila anggaran DAK yang disetujui nantinya tidak sesuai harapan, maka pendapatan RSU Bangli digunakan untuk menambah anggaran pembangunan. Yang mana diketahui, pendapatan RSU Bangli tiap tahun ditarget Rp 85 miliar. "Tiap bulannya target pendapatan RSU Bangli sebesar Rp 7 miliar lebih. Nanti dana itu (pendapatan) dipakai kurang lebih Rp 24 miliar lebih untuk pendanaan pembangunan. Walaupun hanya tersedia setengahnya, pembangunan bisa dilakukan secara bertahap," ucapnya.
Untuk diketahui pembangunan Gedung Perawatan RSU Bangli direncanakan dibangun empat lantai. Pada lantai I dan II, akan dimanfaatkan sebagai ruang perawatan pasien BPJS. Lantai III merupakan ruang perawatan pasien mandiri atau non BPJS, dan lantai IV merupakan ruang manajemen. Terkait pembangunan ini, RSU Bangli mengusulkan tiga jenis DAK. Diantaranya DAK Sarana sebesar Rp 69 miliar, DAK prasarana Rp 1,13 miliar, dan DAK alat kedokteran Rp. 72 miliar.ard/nop
Komentar