Puluhan Delegasi G20 Antusias Kunjungi Desa Penglipuran, Ini Tujuannya...
Jumat, 26 Agustus 2022
22:50 WITA
Bangli
1612 Pengunjung
Puluhan Delegasi G20 saat meninjau Desa Wisata Penglipuran, Jumat (26/8). SD/Ist
Bangli, suaradewata.com - Puluhan Delegasi Ministerial Conference On Women's Empowerment (MCWE) dari berbagai negara tampak antusias mengunjungi Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Jumat (26/8/2022). Kunjungan delegasi dari berbagai negara ini, bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata Bali di acara G20 Nusa Dua, Bali pada bulan Oktober 2022 mendatang.
Kedatangan 98 delegasi ini, disambut langsung oleh Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta bersama jajaran OPD terkait, bertempat di area Tugu Pahlawan Desa Penglipuran. Mereka diberikan suguhan kesenian berupa Tarian Gabor, yakni sebuah tari penyambutan yang dibawakan oleh remaja putri desa Penglipuran. Mereka juga disuguhi kuliner tradisional seperti sumping dan bantal.
Saat itu, Bupati Bangli memperkenalkan kepada para delegasi tersebut bahwa desa wisata Penglipuran merupakan salah satu desa wisata terbaik yang dimiliki oleh Indonesia dengan menyandang predikat tiga besar desa terbersih di dunia versi green destinations foundation tahun 2019. Serta berbagai penghargaan indonesia tourism village award yang pernah diraih desa Penglipuran.
Lebih lanjut disampaikan Bupati Sedana Arta dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini, berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan oleh masing-masing working group, initiative empower dan berbagai engagement group terkait dengan berbagai isu prioritas. "Presidency G20 Indonesia tahun ini dan menjadi momentum yang tepat untuk menciptakan peluang membuka dialog dan berdiplomasi bersama-sama membangun kolaborasi dengan berbagai negara dalam mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, keterwakilan perempuan dan perlindungan hak perempuan, khususnya isu tentang kewirausahaan perempuan dalam pemulihan perekonomian pasca pandemi Covid-19," ungkapnya.
Lebih lanjut, melalui kunjungan field trip di desa wisata Penglipuran hari ini, Sedana Arta berharap para delegasi MCWE mendapat pengalaman berharga, bahwa salah satu upaya pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui pengembangan desa wisata. Dimana para perempuan di desa wisata Penglipuran ikut serta mengambil peran dalam pengembangan desa wisata melalui kewirausahaan jasa wisata seperti: usaha kerajinan tangan, usaha warung makan, dan usaha kuliner lokal.
Lebih detail disampaikan Bupati Sedana Arta , desa wisata Penglipuran juga memiliki kearifan lokal (local wisdom) yang sangat unik yaitu “karang memadu”, yang dimuat dalam awig-awig desa adat (traditional village law). Dimana, warga di desa wisata Penglipuran pantang berpoligami. Sebab, bagi penduduk desa yang melakukan poligami akan dikenakan sanksi adat dan akan ditempatkan tinggal di sebuah tempat khusus yang disebut “karang memadu”. "Ini merupakan bentuk perlindungan terhadap perempuan," tegasnya.
Usai diterima secara ceremonial oleh Bupati Sedana Arta, selanjutnya para peserta G20 diajak secara langsung meninjau kondisi desa Penglipuran dan aktivitas keseharian warga setempat dengan dipandu oleh guide lokal. Selanjutnya, sesuai jadwal rombongan delegasi G20 juga mengunjungi kawasan wisata Kintamani sembari makan siang.ard/nop
Komentar