Bhabinkamtibmas Bersama Babinsa Gencarkan Sosialisasi PMK di Bangli
Jumat, 15 Juli 2022
13:35 WITA
Bangli
1451 Pengunjung
Babhinkantibmas bersama Babinsa di Bangli Gencarkan sosialisasi pencegahan PMK. SD/Ist
Bangli, suaradewata.com - Upaya untuk mencegah kian meluasnya penularan penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan berkuku belah di Kabupaten Bangli terus dilakukan. Salah satunya, dengan mengencerkan sosialisasi terkait PMK dan cara mencegahnya. Sebagai bagian dari Satgas Penanganan PMK Kabupaten Bangli, aparat kepolisian dan TNI pun ambil bagian dalam melakukan sosialisasi ke desa-desa, melalui Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Seperti yang dilakukan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kubu Polsek Bangli Polres Bangli Aipda I Nyoman Riba bersinergi dengan Babinsa Serka I Wayan Sujana mendampingi Lurah Kubu bersama petugas PPL Kelurahan Kubu, turun melakukan sosialisasi PMK, Kamis (14/7) di bilangan Lingkungan Tegal Suci.
Kapolsek Bangli Kompol I Made Adi Suryawan saat dikonfirmasi mengatakan, semenjak PMK merebak di Bali, bahkan di Kabupaten Bangli kasusnya ditemukan, terus menggencarkan sosialisasi melalui Babhinkantibmas. “Anggota memberikan sosialisasi bahaya PMK, pencegahan dan kiat mengantisipasinya,”jelas dia.
Pihaknya juga memberikan pengetahuan tentang ciri-ciri hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK), diantaranya demam tinggi, muncul air liur berlebihan, serta ada luka lepuh di rongga mulut atau pada lidah dan tidak mau makan. Selain itu kukunya juga luka, sehingga sulit untuk berdiri, gemetaran, dan napasnya cepat. “Ternak sapi adalah salah satu mata pencaharian masyarakat. Jadi kita harus berupaya agar penularan PM tidak meluas di Bangli. Peternak mesti berhati-hati dan waspada, dan mengurangi mobilitas ternak sapi,”pintanya.
Sementara vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak sapi di kabupaten Bangli masih terus berjalan. Satgas penanganan PMK Kabupaten Bangli mencatat hingga Selasa (13/7) sebanyak 2.433 ekor sapi sudah mendapat vaksin. “Target sasaran pertama mencapai 14.527 ekor. Yang mana yang diprioritaskan lebih dulu adalah desa yang terdapat kasus PMK,” ujar Humas Penanggulangan PMK Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa.ard/nop
Komentar