Dewan Bangli Siap Kawal Penambahan Anggaran BBM Pengawas Pajak, Ini Alasannya
Rabu, 29 Juni 2022
19:05 WITA
Bangli
1514 Pengunjung
I Nyoman Budiada (SD/Ist)
Bangli, suaradewata.com - Kalangan DPRD Bangli memberikan apresiasi terhadap kinerja BKPAD yang telah mampu melampaui target capaian pendapatan yang bersumber dari Pajak Hotel dan Restaurant (PHR) pada pertengahan tahun 2022. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Bangli I Nyoman Budiada saat Rapat Kerja DPRD Bangli dengan BKPAD Bangli belum lama ini. “Memang masih ada yang belum mencapai target. Namun kita sangat mengapresiasi kinerja BKPAD,” ungkap Budiada didampingi Wakil Ketua Komang Carles.
Untuk itu, terkait kekurangan anggaran BBM untuk petugas pengawas, pihaknya sepakat akan mengawal tambahan anggaran yang akan diajukan dalam APBD Perubahan 2022. ”Kami sangat setuju penambahan anggaran BBM untuk petugas pengawas. Apalagi kehadiran petugas ini mampu meningkatkan PHR, malahan dalam kurun waktu setengah tahun sudah melampaui target,” tegasnya.
Sementara Sekretaris BKPAD Kabupaten Bangli I Dewa Dewa Meranggi Adnyana, menjelaskan hingga pertengahan tahun 2022 capaian PHR telah melampaui target. Kata dia, untuk pajak hotel dari target Rp 220 juta, realisasinya hingga pertengahan tahun ini telah mencapai Rp 323 juta lebih. Demikian pula, pajak restauran yang ditarget Rp1,6 miliar realisasinya telah mencapai Rp 2,1 miliar “Realisasi PHR telah bisa melampaui target yang dibebankan ke kita,”ucapnya.
Diakui, capaian tersebut terealisasi selain karena telah dibukanya kepariwisataan oleh pemerintah, juga tidak lepas dari berbahai terobosan yang dilakukan pemerintah Bangli dibawah kendali Bupati Sang Nyoman Sedana Arta. Yang mana, sebutnya, dalam mengoptimalkan PHR menempatkan petugas pengawas pajak di sejumlah wajib pajak (WP). “Petugas pengawas pajak ini tidak sekedar duduk manis, namun petugas mencatat dan memfoto bill transaksi di restoran untuk selanjutnya dilaporkan dan nantinya dicocokkan dengan pajak yang dibayar oleh wajib pajak,”ungkapnya.
Bebernya lagi, petugas pengawas yang jumlahnya sebanyak 22 orang bekerja tiap hari, mereka tanpa ada hari libur. "Mengingat hari Sabtu dan Minggu, kunjungan wisatawan ke Kintamani justru membludak pada hari libur, makanya petugas kita tidak libur,”bebernya.
Hanya saja, berkaitan dengan penempatan petugas ini, pihaknya kini justru dihadapkan dengan permasalahan anggaran. Yang mana, untuk anggaran BBM kepada petugas pengawas ini tidak mencukupi. Karena itu, pihaknya telah melakukan penggeseran anggaran tetapi masih saja kekurangan. Meski kekurangan anggaran BBM , pengawasan pajak di restoran tetap menjalankan tugas. “Kita akan mohon tambahan anggaran di anggaran perubahan. Kita harap pihak dewan bisa menyetujuinya,”harapnya. ard/nop
Komentar