Dinilai Amburadul, Dewan Bangli Soroti Pelaksanaan PAT
Rabu, 18 Mei 2022
19:30 WITA
Bangli
1634 Pengunjung
I Nengah Darsana (SD/Dok)
Bangli, suaradewata.com - Amburadulnya pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) tahun ajaran 2021/2022 untuk tingkat SD dan SMP di Kabupaten Bangli, mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Bangli, I Nengah Darsana, Rabu (18/5/2022). Kata dia, sejatinya pihaknya tidak mempersoalkan siapa yang melakukan pencetakan soal. "Yang jelas, siapa pun yang melakukan pencetakan soal PAT agar melakukan tugas kerjanya dengan baik, supaya tidak terjadi persoalan seperti saat ini. Jangan sampai justru menghambat pelaksanaan ujian sekolah," tegas Darsana.
Dalam hal ini, lanjut Politisi Partai Golkar asal Banjar Langkaan, Landih, Bangli ini, tugas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli diharapkan turut melakukan pengawasan dan pengawalan. Termasuk untuk mengantisipasi adanya indikasi kebocoran soal yang mungkin terjadi. "Pengawasan dan pengawalan dari proses pencetakan dan pendistribusian soal mesti dilakukan dengan ketat," ungkap Darsana mengingatkan.
Sementara terkait persoalan yang terjadi, diduga diakibatkan karena SOP yang diterapkan belum dijalankan dengan baik. Sehingga terjadi persoalan teknis terkait pengadaan soal PAT dan distribusi yang dilakukan Disdikpora Bangli. Dampaknya, pelaksanaan PAT untuk tingkat SD di dua kecamatan yakni Bangli dan Tembuku terpaksa diundur dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya tanggal 17 Mei. Pelaksanaan PAT untuk SD baru bisa dilakukan di dua Kecamatan, yakni Susut dan Kintamani. Sedangkan untuk pelaksanaan PAT untuk tingkat SMP telah berlangsung secara serentak di seluruh Bangli mulai tanggal 17 Mei kemarin. Meski demikian, dari informasi yang dihimpun pelaksanaan PAT hari kedua di Satap 3 Kintamani pada Rabu (18/5), untuk mata pelajaran PPKN terpaksa diundur karena soalnya belum datang.
Kaitan dengan persoalan itu, Darsana pun mengingatkan kembali keterlambatan percetakan atau distribusi jangan sampai justru menghambat pelaksanaan PAT para siswa. "Untuk itu dinas terkait harus betul-betul melakukan program dan manajemen yang bagus. Padahal ini kan agenda tahunan, kalau ini terjadi persoalan kemungkinan instansi tersebut abai terhadap SOP yang berlaku," bebernya. Tindak lanjut dari itu, kalangan DPRD Bangli khususnya komisi II diharapkan segera akan melakukan koordinasi atau pemanggilan terhadap Disdikpora Bangli agar persoalan tersebut bisa segera ditanggulangi.
Disisi lain, Kabid Dikdas Disdikpora Bangli, Wayan Gede Wirajaya saat dikonfirmasi justru menegaskan bahwa pelaksanaan PAT tingkat SMP di seluruh Bangli telah berjalan dengan lancar. Meski pihaknya mengakui pengiriman soal untuk di Satap 3 Kintamani memang sempat terselip ke SMP 3 Tembuku. "Tapi saat itu, sudah bisa kita atasi sehingga pelaksanaan PAT untuk SMP tetap berjalan lancar sesuai jadwal. Tidak ada pengunduran-pengunduran," klaimnya.
Lebih lanjut, disinggung terkait dugaan Disdikpora yang mengarahkan agar pihak sekolah melakukan cetak soal PAT di satu tempat, pihaknya tegas membantahnya. "Dinas tidak pernah mencetak soal. Itu semua kewenangan sekolah dan dinas tidak ada yang mengarahkan. Pencetakan itu, murni menggunakan dana BOS," ucapnya berkelit.
Bahkan kata Wirajaya, pihak dinas membebaskan masing-masing sekolah mencetak soal PAT dimana saja. Yang jelas, dekat dari sekolah bersangkutan. Lantas kenapa sampai ada soal yang terselip ke tempat lain?. "Mungkin itu terjadi saat proses pengiriman. Karena bisa saja, sekolah menghimpun diri memilih satu tempat percetakan," ujarnya. Dalam hal ini, lanjut dia, yang mengkoordinasi untuk SD adalah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan untuk SMP dikoordinir Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). "Sementara peran dinas dalam hal ini hanya Monev saja," pungkas Wirajaya.ard/nop
Komentar