Heboh, Beredar Video Bule Bugil Menari Diduga Diduga di Lereng Gunung Batur
Minggu, 24 April 2022
18:40 WITA
Bangli
1935 Pengunjung
Tangkapan layar Video Bule telanjang yang diduga dilakukan di lereng Gunung Batur, Kintamani. Foto:SD/Ist
Bangli, suaradewata.com - Masyarakat khususnya warga net kembali dihebohkan dengan beredarnya video porno seorang warga negara asing (WNA) menari tanpa busana (bugil). Ironisnya, aksi pria yang mempertontonkan aksi pornographi tersebut diduga dilakukan di lereng Gunung Batur, Kintamani. Sebelumnya, vidio mesum seorang perempuan berkebangsaan Rusia, sempat menghebohkan masyarakat Bangli pada sekitar bulan April 2021 silam. Fenomena tersebut, tentunya kembali membuat masyarakat Bali dan Bangli pada khususnya geram. Pasalnya, keberadaan Gunung Batur adalah tempat yang disucikan bagi umat Hindu di Bali.
Tindak lanjut dari itu, pihak kepolisian kini masih melakukan penelusuran terkait kebenaran vidio tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bangli AKP. Adroyuan Elim saat dikonfirmasi, Minggu (24/04/2022) mengaku pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan terkait beredarnya video bugil tersebut di masyarakat. Diketahui vidio viral berdurasi 51 detik tersebut di upload oleh akun IG bernama Jeff Craige. Dimana, dalam video terlihat seorang warga negara asing dengan perawakan kurus , rambut gondrong dan berjenggot tengah bugil sambil melakukan gerakan seperti tarian dan melontarkan sejumlah kata-kata yang tidak jelas. “Sekarang anggota kita sudah turun mencari tempat yang mirip dengan TKP, di sekitar gunung Batur serta mencari saksi pemandu wisata atau warga yang mengetahui kejadian itu,”ungkap AKP. Elim.
Karena itu, pihaknya belum bisa memastikan identitas WNA dalam video itu dan kapan video tersebut dibuat. "Penyelidikan dan penelusuran masih kita lakukan. Setelah TKP-nya bisa dipastikan, nanti baru kita lakukan penelusuran apakah WNA yang ada dalam video tersebut masih di Bali atau tidak,” tandasnya.
Secara terpisah, Kadisbudpar Bangli, I Wayan Sugiarta mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. "Hal ini, tentunya akan memberikan citra negatif bagi dunia pariwisata kita di Bangli. Kalau itu benar terjadi di Gunung Batur, ini sudah kebablasan. Sepengetahuan tiang, sampai saat ini pendakian Gunung Batur belum dibuka oleh BKSDA. Kalau itu terjadi di Gunung Batur, maka bisa dipastikan itu adalah pendakian ilegal," ungkapnya.
Disebut pendakian ilegal, lanjut dia, selain karena pendakian memang belum dibuka. Sesuai dalam Video, pelaku juga tidak didampingi oleh pemandu. "Mereka yang melakukan pendakian tidak didampingi pemandu disana. Tentunya kalau dilihat dalam video, dia seorang diri. Apakah di videokan orang lain atau sendiri, yang jelas itu di luar pemantauan dari kita atau BKSDA. Namun yang jelas, setahu tiang pendakian belum dibuka," ujarnya.
Lebih lanjut untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tak kembali terulang, kata dia, sejatinya pihaknya telah ditugaskan oleh Bupati Bangli untuk melakukan studi banding ke sejumlah tempat lain. "Walaupun bukan kewenangan kita, tapi itu jadi bagian dari pariwisata di tempat kita," jelas Sugiarta. Dicontohkan, sesuai hasil studi bandingnya, untuk di Gunung Merbabu, Kalanganyar mereka sudah profesional mengelola pendakian. Mulai dari registrasi lewat online, pembayaran, proteksi asuransi sudah di sana dan mereka pakai gelang sehingga bisa dideteksi jika ada pengunjung tersesat. "Selain itu, juga dipasang cctv untuk melihat aktivitas mereka. Maka dari itu, kita akan bekerjasama dengan bksda agar bisa mengelola pendakian secara profesional dan digital. Di Gunung Rinjani juga sudah melakukan pengelolaan secara profesional," tegasnya. Untuk itu, pihaknya mengaku akan tetap berupaya mengantisipasi hal serupa agar tidak terjadi lagi.ard/nop
Komentar