Calon Pengantin Ditemukan Gantung Diri di Pohon Nangka, Diduga Terbebani Persiapan Upacara Pernikaha
Rabu, 23 Maret 2022
20:15 WITA
Bangli
4570 Pengunjung
Polisi saat melakukan olah TKP korban gantung diri di desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Rabu (23/3). Foto : Ari Wardana/SD/Ist
Bangli, suaradewata.com - Diduga depresi dan terbebani akibat persiapan upacara pernikahannya belum maksimal, I Ketut Segara, pemuda 26 tahun asal Br/DS. Pinggan, Kintamani, Bangli justru nekat mengakhiri hidup dengan cara tragis. Calon pengantin ini, nekat bunuh diri dengan cara gantung diri di Pohon Nangka, yang ada di kebun milik Jro Jemawan, Rabu (23/3/2022) sekira pukul 07.15 Wita.
Kasi Humas Polres Bangli, Iptu. Wayan Sarta saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporkan kasus bunuh diri tersebut. Sesuai hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, kronologis kejadian mengacu keterangan saksi Ni Kadek Somiani yang merupakan calon istri korban, pada hari Selasa (22 Maret 2022) sekira pkl 23.00 setelah selesai rembug keluarga yang membahas persiapan pernikahan saksi dengan korban selanjutnya saksi istirahat dan tidur bersama korban ( calon suami) di rumah korban. Kemudian sekitar pukul 04.00 saat saksi terbangun mendapati korban tidak ada di samping dan saksi kemudian menghubungi Hp milik korban namun tidak ada jawaban.
Selanjutnya, sekira pkl 06.00 wita, saksi pulang ke rumahnya untuk mengecek korban di rumahnya namun tidak ada dan sekira pkl 07.15 wita saksi mendapat informasi dari keluarga bahwa korban telah meninggal dunia karena gantung diri di pohon nangka di kebun milik Guru Jemawan di Br/Ds.Pinggan. "Korban ditemukan pertama kali oleh saksi I Ketut Gorsi, pada Rabu pagi pukul 07.00 wita saat saksi berada di dalam kelas sekolah SMP Satap 4 Desa Pinggan dan menoleh ke arah luar kemudian melihat korban gantung diri di kebun milik guru jemawan. Kemudian saksi berteriak dan memberitahukan kepada teman dan warga di sekitar," ungkap Iptu. Sarta.
Sementara mengacu keterangan I Made Sunarta ( ayah korban), saat itu saksi sedang berada di kebun kemudian ada salah seorang warga memberitahukan bahwa anaknya telah gantung diri. "Dari keterangan saksi-saksi, motifnya diduga korban depresi dan beban untuk mempersiapkan upacara pernikahannya yang semakin mendekat namun persiapan belum maksimal," ujarnya.
Disebutkan pula, dari TKP polisi mengamankan barang bukti berupa seutas tali nilon warna biru dengan panjang 2 meter. "Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan hasil interogasi saksi - saksi, olah TKP dan berdasarkan keterangan medis yang melaksanakan visum luar jenazah menyatakan bahwa benar korban meninggal akibat gantung diri di pohon nangka dengan menggunakan seutas tali nilon warna biru," ungkapnya. Tindak lanjut dari itu, kata Iptu. Sarta, pihak keluarga korban telah mengikhlaskan serta menganggap peristiwa ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.ard/nop
Komentar