PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bangkitkan Kreativitas Ditengah Pandemi, STT Banjar Penyebeh Gelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini...

Selasa, 15 Februari 2022

20:05 WITA

Bangli

1881 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Lomba ogoh-ogoh mini yang diselenggarakan STT Banjar Penyebeh, Pengotan, Bangli, Selasa (15/2). SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Badai pandemi covid-19 yang berkepanjangan telah membuat rangkaian pelaksanaan pawai ogoh-ogoh jelang hari raya Nyepi di kabupaten Bangli kembali dibatasi. Meski demikian, untuk mengobati kerinduan  dan membangkitkan kreativitas pemuda, sekaa truna (STT) Banjar Penyebeh, Desa Pengotan, Bangli berinisiatif menggelar lomba Ogoh-Ogoh Mini (15/02/2022). Tentu saja, lomba yang berlangsung di Bale Banjar desa setempat dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Dimana peserta wajib memakai masker dan cuci tangan sebelum masuk areal lomba. 

Panitia Lomba I Kadek Utus Mulyawan mengungkapkan, pelaksanaan lomba diikuti sebanyak 12  ogoh-ogoh yang harus dibuat dari bahan ramah lingkungan. Kata dia, sejatinya banyak peserta yang mendaftar. 

“Tapi kita batasi dan lakukan seleksi terlebih dahulu," ujarnya. Disebutkan, peserta lomba sendiri melibatkan sejumlah kabupaten lain di Bali, seperti  dari Denpasar, Gianyar. "Untuk kreteria penilaian meliputi anatomi , keunikan dan sisi menarik lainnya,” jelasnya. 

Yang mana, lanjut Utus Mulyawan,  tujuan lomba ini diselengarakan untuk membangkitkan kreativitas para pemuda ditangah pandemic Covid-19 , juga untuk mengobati kerinduan akan pawai Ogoh-ogoh saat penyambutan Hari Raya Nyepi, serangkaian dengan ulang tahun sekaa truna desa setempat. "Karena ogoh-ogoh besar dibatasi , ya kita berinisiatif untuk membuat lomba ogoh-ogoh mini. Agar kreativitas para pemuda tetap tumbuh meskipun saat pandemi,” tegasnya. 

Sementara itu salah seorang peserta I Gede Kartika Yasa mengaku sangat antusias mengikuti pelaksanaan lomba.  Menurutnya membuat ogogoh-ogoh mini memiliki kesulitan tersendiri jika dibandingkan dengan ogoh-ogoh besar.

“Kalau yang mini membuat detailnya memerlukan alat kusus , dan juga harus hati-hati. Kami sebagai generasi muda berharap agar pandemic ini cepat berlalu, sehingga pawai ogoh-ogoh yang berlangsung satu tahun sekali bisa kembali berjalan seperti sebelum pandemi,” harapnya.ard/nop


Komentar

Berita Terbaru

\