Terancam Putus, Jalan Penghubung Banjar Kayu Selem-Alengkong Ambrol
Kamis, 20 Januari 2022
18:05 WITA
Bangli
1810 Pengunjung
Bahaya - Kondisi akses jalan penghubung Banjar Kayuselem dengan Banjar Alengkong, Songan B, Kintamani. (SD/Ist)
Bangli, suaradewata.com - Kondisi ruas jalan penghubung antara Banjar Kayu Selem dengan Banjar Alengkong, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Bangli terancam terputus. Pasalnya, dampak hujan yang terjadi sejak sepekan terakhir telah menyebabkan sebagian badan jalan tergerus longsor. Kondisi ini, tentu saja sangat membahayakan bagi pengendara.
Kelian Dusun (Kadus) Alengkong I Nengah Mandiasa saat dikonfirmasi, Rabu (19/01/2022), menyampaikan ambrolnya akses jalan penghubung Banjar Kayu Selem dengan Banjar Alengkong tersebut terjadi akibat diguyur hujan deras dari beberapa pekan terakhir. Awalnya, jebolnya sedikit. Namun lantaran tingginya intensitas curah hujan, badan jalan sedikit demi sedikit terkikis. "Parahnya sejak seminggu lalu, kini hampir setengah badan jalan telah tergerus dan ambrol. Panjang jalan yang ambrol mencapai 10 meter dengan ketinggian belasan meter, mengingat disampingnya adalah jurang," ungkap Mandiasa.
Meski demikian lanjut dia, ruas jalan tersebut masih tetap dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Sebab, tidak ada jalan lain yang menghubungkan antar dua banjar ini dan ke wilayah lainnya. “Jalan ini sangat membahayakan para pengendara. Kondisi jalan sangat licin, salah-salah kendaraan bisa masuk jurang,”sebutnya.
Atas kondisi tersebut, pihaknya telah menginformasikan ke Dinas PU Bangli dan telah ditindaklanjuti dengan menurunkan tim untuk melakukan kajian lapangan dan pengukuran di lokasi. "Kami sangat berharap agar jalan tersebut bisa segera diatasi. Sebab, kalau tidak segera diperbaiki saya khawatir kerusakannya akan lebih parah. Mengingat curah hujan masih tinggi, sehingga sewaktu-waktu bisa kembali ambrol," pintanya. Dalam hal ini, pihaknya berkeinginan agar pemerintah menjadikan perbaikan akses jalan ini masuk dalam skala prioritas dengan menggunakan anggaran pasca bencana atau dana tidak terduga.ard/nop
Komentar