PDI Perjuangan Klungkung Peduli Korban Banjir Bandang Nusa Penida
Sabtu, 18 Desember 2021
13:55 WITA
Klungkung
2238 Pengunjung
Penyerahan simbolis bantuan beras dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klungkung kepada warga Nusa Penida yang terdampak banjir bandang, Sabtu (18/12), Foto : istimewa
Klungkung, suaradewata.com - PDI Perjuangan Klungkung menggelontorkan bantuan 7 ton beras kepada warga Nusa Penida yang terdampak banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu.
Dikomandoi, Anak Agung Gde Anom, selaku ketua DPC PDI Perjuangan Klungkung, sejumlah pengurus DPC PDIP Klungkung bersama PAC PDIP Nusa Penida dan sejumlah kader mengawal penyaluran beras.
Bantuan diberikan kepada, Desa Ped 1,5 ton, Desa Suana 1,5 ton, Desa Batunggul 1 ton, Kutampi 0,8 ton, Desa Kutampi Kaler 0,8 ton, Desa Sakti 1 ton, Desa Toye Pakeh 0,4 ton. Bantuan diterima oleh perbekel masing-masing desa serta perwakilan warga.
(Bantuan beras DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klungkung)
Ketua DPC PDIP Klungkung, Anak Agung Gde Anom menyatakan, bantuan ini sebagai bentuk empati dari kader PDIP di Kabupaten Klungkung terhadap korban bencana banjir di Nusa Penida.
"Bantuan ini terkumpul secara spontan, karena kami peduli, berempati terhadap saudara-saudara kami di Nusa Penida yang terkena dampak banjir bandang," tandas Anak Agung Gde Anom, Sabtu (18/12/2021).
Politisi gaek yang akrab disapa Gung Nongkling ini menambahkan, tugas kader PDIP adalah menumbuhkan semangat dan rela berkorban sebagai landasan memperjuangkan ideologi partai.
"Kami harus menyadari, tugas selaku kader partai adalah bekerja dan berjuang keras untuk kepentingan rakyat," imbuhnya.
Lanjutnya, PDIP sebagai partainya wong cilik wajib menunjukkan kerja nyata, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19, selain membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 juga membangun kebersamaan dengan masyarakat yang terdampak pandemi.
"Termasuk musibah di Nusa Penida, bantuan ini merupakan bagian upaya kami membangun kebersamaan dengan masyarakat. PDIP peduli dengan musibah yang menimpa saudara kami di Nusa Penida," pungkas Gung Anom. ars/ari
Komentar