Fraksi Partai Gerindra DPRD Bali Minta Gubernur Mengkaji Belanja Pegawai yang Turun Cukup Signifikan
Rabu, 06 November 2019
10:30 WITA
Denpasar
1674 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com – Fraksi Partai Gerindra DPRD Bali yang dipimpin Ketut Juliarta, SH mengapresiasi tersusunnya RAPBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran (TA) 2020. Namun kami sarankan Gubernur Bali di dalam penyusunan RAPBD Semesta Berencana TA 2020 menggunakan dasar pembanding perubahan APBD Semesta Berencana TA 2019. Karena hal ini dapat dilihat selama 9 bulan berjalan sampai bulan September terlihat lebih realistis.
“Dalam perubahan APBD Semesta Berencana TA 2019 tercatat PAD mencapai sebesar Rp 3.762.785.679.903,00, sedangkan dalam RAPBD Semesta Berencana TA 2020 PAD hanya sebesar Rp 3.762.474.904.231,00, dan hal ini menandakan ada penurunan sebesar Rp 310.775.672,00,” demikian pernyataan yang disampaikan Nyoman Ray Yusha saat diberikan tugas untuk membacakan Pandangan Umum Fraksi Partai Gerindra tentang Raperda APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran (TA) 2020, Rabu (6/11).
Sehingga untuk bisa minimal sama dengan PAD pada Perubahan APBD tahun 2019, kami meminta Pemerintah Provinsi Bali untuk dapat menggunakan pendekatan potensi riil, yaitu dengan meningkatkan pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
“Kemudian di RAPBD Semesta Berencana TA 2020 tercatat Pendapatan Daerah Provinsi mengalami penurunan Rp 1.010.295.518.772,00. Hal ini kami catat belum memperhitungkan besaran penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang besarannya belum ditentukan Pemerintah Pusat,” kata Ray Yusha seraya memberikan apresiasi ke Gubernur, karena dalam RAPBD Semesta Berencana TA 2020 perbandingan Belanja Tidak Langsung dengan Belanja Langsung mencapai 58,8 persen berbanding 41,2 persen lebih baik dari APBD TA 2019 yang hanya 67 persen berbanding 33 persen.
Disisi lain, Fraksi Partai Gerindra meminta Gubernur untuk mengkaji kembali Biaya Tidak Langsung untuk Belanja pegawai yang mana ada penurunan yang cukup signifikan dari Rp 1.732.663.072.601.00 TA 2019 menjadi Rp 1.448.523.362.092.00 di TA 2020 dan hal ini ada penurunan sebesar Rp 284.139.710.509.00.
“Mohon saudara Gubernur mengkaji kembali, mengingat keberhasilan saudara Gubernur melaksanakan visi, misi melalui program dan kegiatan tergantung pada kinerja staf pelaksana, agar belanja pegawai tidak kurang,” pungkas Politisi Gerindra dari Dapil Buleleng ini.Awp/sar
Komentar