PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

PDAM Gianyar Belajar Pengelolaan Air ke Australia

Jumat, 03 Mei 2019

00:00 WITA

Gianyar

2291 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com - PDAM Kabupaten Gianyar terpilih menjadi salah satu penerima bantuan hasil kerjasama Perpamsi dengan Australian Water Association (AWA). Jajaran Direksi PDAM Gianyar pun berkesempatan mengikuti pembelajaran terkait program perbaikan utilitas air di negeri Kangguru, Australia. Direktur Utama PDAM Gianyar, I Made Sastra Kencana menjelaskan, kesempatan untuk mendalami utilitas air di luar negeri ini cukup langka. Terlebih se-Indonesia, hanya 3 PDAM yang terpilih yakni PDAM Gianyar, PDAM Cirebon dan PDAM Yogyakarta.

“Karena banyak yang berminat, ada dua PDAM tambahan yang ikut serta yakni Semarang dan Surabaya. Program ini dimulai pada bulan Maret 2019 ini dan kami akan berangkat sekitar bulan Mei ini,” jelasnya. 

Dengan pertukaran kunjungan ini, PDAM Gianyar akan mengetahui kinerja pengelolaan air di Australia. Diantaranya, manajemen aset, kualitas air, sistem SCADA, efisiensi energy, manajemen keuangan dan sumber daya manusia (SDM). “Tatkala program ini berjalan baik, AWA mengatakan akan meningkatkan bantuannya, bahkan dengan hibah langsung,” ungkapnya.

Dijelaskan, program kerjasama ini PDAM Gianyar diundang, sehingga segala biaya ditanggung oleh pihak Australia. “Selama 5 hari, bersama maksimal 3 direksi kami akan melihat sistem pengelolaan utilitas air di Australia. Saya sendiri berkeinginan melihat danau yang dibendung di Melbourne, yang membuat negeri Kangguru ini tidak kekurangan air,” ujarnya.

Selain itu, kata Sastra pihaknya tertarik untuk mengetahui cara menekan tingkat kebocoran air. Sebab saat ini, kondisi di Gianyar kebocoran air yang dikelola PDAM Gianyar masih tinggi. "Sekitar 39,84% tingkat kebocoran air kita. Masih tinggi, sehingga kami perlu belajar dari Australia," katanya. -/ari


Komentar

Berita Terbaru

\