Wakil Bupati Jembrana Pimpin Evakuasi Banjir Bandang
Minggu, 23 Desember 2018
00:00 WITA
Jembrana
2682 Pengunjung
suaradewata.com
Jembrana, suaradewata.com - Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan memimpin langsung proses evakuasi musibah banjir bandang yang terjadi di desa Tegalcangkring-Penyaringan Kecamatan Mendoyo, Sabtu malam (22/12) pukul 23.00. Banjir bandang kali ini tergolong besar, bahkan menerjang rumah rumah warga serta beberapa fasilitas publik. Dalam sekejap air di sungai Bilukpoh, Kecamatan Mendoyo, meluap hingga masuk ke rumah-rumah warga. Parahnya lagi banjir bandang tersebut menghanyutkan batang kayu-kayu besar dan banyak menerjang rumah warga dan fasilitas umum.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Hal ini juga berkat kesigapan pihak BPBD, Sat Pol PP Jembrana bersama TNI dan Polri cepat tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi warga. Namun beberapa kerusakan serta kerusakan materiil saat ini tengah didata. “Begitu ada laporan bencana banjir bandang saya langsung turun ke lokasi memimpin evakuasi. Kita utamakan proses evakuasi terlebih dahulu, jangan sampai ada korban jiwa. Warga juga banyak yang membantu," terang Kembang Hartawan, Minggu (23/12) pagi.
Dalam melakukan evakuasi tersebut Kembang memerintahkan tim evakuasi untuk mengutamakan warga, terutama yang sakit dan warga jompo. Mengingat saat itu air sudah menggenangi hingga mencapai atap rumah.Kondisi air sangat deras bercampur batang-batang kayu berukuran besar sehingga sangat membahayakan.
"Warga yang terjebak di atap rumah kita evakuasi menggunakan perahu karet milik BPBD, termasuk juga warga yang sakit dan jompo. Evakuasi warga cepat kita lakukan menghindari korban jiwa," ujar Kembang Hartawan.
Lanjut Kembang, evakuasi berlangsung hingga pukul 05.00 Wita, dan pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah, karena prioritas evakuasi mengutamakan mengutamakan keselamatan warga dan mengabaikan harta benda lain. Setelah memastikan semua warga yang terkena musibah selamat dan air sudah mulai surut barulah Wabup meninggalkan lokasi.
Langkah selanjutnya disebut Kembang mengupayakan pembersihan terhadap infrastruktur utamanya jalan. Kembang Hartawan juga mengatakan kemacetan total di jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk mulai terjadi pukul 23.30 Wita karena Jembatan Bilukpoh tertutup material banjir berupa batang-batang kayu berukuran sangat besar yang merupakan kiriman dari hutan. Pihak BPBD dibantu aparat lainya berupaya membersihkan sisa material yang dibawa air banjir bandang. Pembersihan juga menggunakan ekskavator agar lebih cepat. Termasuk memotong kayu besar yang melintang di Jembatan,menjadi bagian kecil sehingga mudah disingkirkan. Kerja keras aparat itu menuai hasil. Tepat pukul 11.00 wita, jembatan penghubung jalur Denpasar-Gilimanuk bisa dilalui kendaraan. “Ditengah cuaca ekstrem seperti sekarang, saya tetap menghimbau masyarakat untuk selalu waspada, utamanya mereka yang tinggal didekat aliran sungai. Sementara untuk kerusakan fasilitas umum lainnya, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan, agar cepat diambil langkah – langkah perbaikan,”pungkasnya. dep/ari
Komentar