Dana Sekitar 50 Juta, Dinsos Tabanan Berikan Pembinaan Terhadap Eks Narapidana
Rabu, 21 November 2018
00:00 WITA
Tabanan
3006 Pengunjung
suaradewata
Tabanan, suaradewata.com - Bagi para eks Narapidana atau mantan narapidana yang sudah keluar bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Dinas Sosial Kabupaten Tabanan memberikan pembinaan bagi masyarakat Tabanan kepada exs narapidana. Pembinaan itu merupakan dalam bentuk siraman-siraman rohani dan praktek pembuatan dupa. Dimana dalam pembinaan tersebut Dinsos Tabanan mengganggarkan dana sekitar kurang lebih 50 juta rupiah untuk tahun 2018. Pembinaan yang diberikan itu diharapkan agar eks narapidana tidak mengulangi perbuatannya lagi yang pernah menjebloskannya ke dalam tahanan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan mengatakan Dinsos Tabanan telah menganggarkan dana sekitar kurang lebih 50 juta rupiah pada tahun 2018 untuk eks narapidana. Dana tersebut digunakan untuk melaksanakan pembinaan terhadap eks narapidana berupa siraman-siraman rohani dan praktek pembuatan dupa. Program tersebut merupakan rehabilitasi sosial untuk masyarakat Tabanan terutamanya untuk exs narapidana, dimana Dinsos sendiri akan mencoba mengupayakan memperdayakan eks narapidana tersebut.
"Kita dari Dinsos mencoba karena anggaran terbatas dan yang berjalan selama ini kita berikan pelatihan untuk eks Napi itu dalam hal pembuatan dupa ngepak dupa, dan itu sudah kita lakukan dan sudah dilaksanakan di Rumah Perlindungan Sosial," ucap Gunawan kepada media suaradewata.comdi Kantor Dinas Sosial Kabupaten Tabanan, Rabu, (21/11/2018).
Gunawan menerangkan, bahwa program-program tersebut yang selama ini pihaknya bisa dilakukan. Untuk program yang lainnya, pihaknya akan mencoba dan itu tergantung anggaran. Lantaran bagaimanapun juga eks narapidana tidak serta merta ada dirumah karena mungkin merasa rendah diri dan lain sebagainya. Bahkan eks narapidana biasanya apabila sudah kembali ke masyarakat itu seolah-olah dikucilkan. Untuk itu, Dinas Sosial Tabanan memotivasi melalui rehabilitasi sosial dan akan mencoba dengan beberapa kegiatan dan program-program yang bisa memberikan manfaat bagi keluarga dan dirinya.
"Kita sih mencoba tidak hanya mengepak dupa tapi barang kali kegiatan kegiatan industri lainnya, sehingga dia nantinya tidak lagi teropsesi untuk berbuat negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri, dan tenaganya bermanfaat bagi keluarganya," terangnya.
Ditanya terkait tanggungan kebutuhan hidup hingga mendapatkan pekerjaan bagi para exs narapidana, Gunawan menjelaskan bahwa sejauh ini untuk program menanggung biaya hidup setelah eks narapidana keluar dari lapas belum ada. Namun apabila ada, kata ia tidak boleh dalam bentuk uang dan harus dalam bentuk kegiatan. Artinya itu tergantung pada komitmen para eks narapidana itu sendiri. Mau berbuat seperti itu lagi apa mau masuk LP lagi atau tidak.
"Saya rasa kalau memang mentalnya tidak bisa dirubah kan banyak kejadian kejadian seperti itu, terutama narkoba ya kembali lagi mengulangi kejahatan seperti itu, kami kira untuk masalah masalah itu kita harus pikirkan, jadi sejauh mana eks napi itu kita bisa bantu nanti, tapi selama ini sebatas itu saja Pemerintah Daerah lewat Dinsos membantunya," jelasnya.
Terkait masalah eks narapidana yang tersangkut masalah narkoba itu memang pihaknya mencoba adakan koordinasi. Sehingga nantinya tergantung dari pada Lapas sendiri bagaimana membina narapidana itu. Lantaran yang membina narapidana adalah dari Lapas sendiri. Dan eks narapidana atau bekas narapidana itu barulah Dinsos memberikan keterampilan dan pendidikan.
"Tetapi syukur syukur memang selama ini saya tidak tahu datanya, apakah memang ada orang Tabanan setelah eks narapidana narkoba itu kembali seperti itu lagi, ya itu kepolisian yang tahu, kita tidak tahu data data seperti itu, tetapi harapan kita, janganlah berbuat seperti itu lagi cukup sekali dalam hidup," ujarnya.
Gunawan menuturkan, yang membuat pihaknya tidak maksimal untuk membantu eks narapidana itu pertama karena anggaran terbatas. Kedua pihaknya akan membuat formula yang baik sehingga eks narapidana itu tidak kembali menggeluti dunia yang pernah menjebloskan ke dalam tahanan tersebut. Dan ia pun berharap agar masyarakat mau menerima khususnya para pengusaha yang tahu peluang untuk memanfaatkan tenaga tersebut. Ataupun barangkali eks narapidana mencari pekerjaannya sendiri yang sesuai dengan kemampuannya.
"Kita dari Dinas sosial sejauh ini hanya bisa membina seperti itu, dan itu syukur syukur mereka bisa berdikari dengan apa yang kita berikan, nah kalau masalah mencukupi kehidupan dia sampai mendapatkan pekerjaan itu, kita belum sejauh itu," tuturnya.ang/aga
Komentar