Dandim 1619/Tabanan Jalin Keharmonisan Antara TNI dengan Insan Media
Jumat, 20 April 2018
00:00 WITA
Tabanan
2769 Pengunjung
suaradewata
Tabanan, suaradewata.com – Jelang Pilgub Bali 2018, Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Hasan Abdullah mendorong seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menciptakan suasana kondusif dan aman. Menurutnya netralitas TNI merupakan nilai yang tidak bisa ditawar.
Hal tersebut disampaikannya saat menggelar Coffe Morning dengan insan pers di Makodim 1619/Tabanan, Jumat (20/4/2018). Pada kesempatan tersebut Dandim 1619/Tabanan menyampaikan bahwa sebagian tugas TNI AD saat ini bersinggungan dengan bidang-bidang di luar militer. Hal ini terkait dengan perspektif ancaman nasional saat ini yang kompleks dan dinamis, sehingga membutuhkan ketahanan nasional yang menyeluruh dalam wadah Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta).
Sementara itu, peran insan jurnalistik dalam perjuangan nasional sejak dulu hingga sekarang terus menunjukkan signifikansinya. Telah tercatat dalam sejarah bahwa sebagian perjuangan kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui media jurnalistik. Sebut saja tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti Dr. Douwes Dekker, Ir. Soekarno, dan tidak ketinggalan Ketut Tantri, seorang warga Amerika yang cinta Bali memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jurnalistik. Dalam periode berikutnya, insan pers juga berperan dalam lahirnya Orde Baru dan Orde Reformasi serta perjuangan dalam pembangunan sampai saat ini.
Ditinjau dari latar belakang jurnalistik di Indonesia tersebut, dapat dikatakan bahwa jati diri wartawan itu sebenarnya identik dengan jati diri prajurit. Jika kita mengenal prajurit rakyat, prajurit pejuang, prajurit nasional dan prajurit profesional sebagai jati diri prajurit. “Tentunya tidak salah bila wartawan juga memiliki jati diri sebagai wartawan rakyat, yang berasal dari rakyat dan mengabdi untuk rakyat, wartawan pejuang, yang berjuang pantang menyerah dengan semangat pengabdian pada bangsa dan negara dilandasi idealisme jurnalistik; wartawan nasional, yang memiliki nasionalisme, anti SARA dan berdiri di atas semua golongan; serta wartawan profesional yang berpengetahuan luas dan memiliki keterampilan yang baik dalam penulisan jurnalistik,” papar Dandim asal Surabaya tersebut.
Dengan jati diri yang identik tersebut, tentunya TNI dapat bersinergi dengan para insan jurnalistik dalam perjuangan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Sinergi tersebut perlu dibangun melalui komunikasi yang baik antara TNI AD dalam hal ini Kodim 1619/Tabanan dengan persatuan wartawan yang ada di Tabanan. Dihadapkan dengan isu saat ini, Dandim 1619/Tabanan menekankan perlunya perhatian pada fenomena maraknya simbol-simbol yang tidak etis terkait pornografi pada ruang publik seperti iklan atau tanda nama dagang dan lagu-lagu. “Media dapat mengambil peran untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif hal-hal tersebut terhadap perkembangan kejiwaan generasi muda,” lanjutnya.
Pihaknya pun berharap TNI dan insan jurnalistik dapat bersinergi dalam upaya ini. Kita perlu mendorong kepedulian masyarakat terhadap warga yang kurang mampu secara ekonomi atau mengalami permasalahan-permasalahan lain sehingga tidak mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri. “Kita berharap agar sinergi dan harmoni antara insan media dengan TNI khususnya Kodim 1619/ Tabanan dapat terjalin dengan baik dan tidak terputus,” tandasnya.ayu/aga
Komentar