Dishub Buleleng Ajukan Penambahan 4 Unit Bus Sekolah
Selasa, 20 Februari 2018
00:00 WITA
Buleleng
3394 Pengunjung
istimewa
Buleleng, suaradewata.com – Keberadaan 2 unit bus sekolah pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng masih dirasakan kurang untuk memberikan pelayanan gratis kepada pelajar di kawasan pemerintahan utara Pulau Dewata. Alhasil, Dishub Buleleng kembali mengajukan penambahan 4 unit lagi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan AP, saat berada di lobi gedung kantor Sekertaris Daerah (Sekda) Pemkab Buleleng, Senin (19/2/2018).
Menurut Gunawan, banyak masyarakat yang belum mendapat merasakan transporatsi gratis program Dishub Buleleng itu. Yang menurutnya, 2 armada bus sekolah yang ada saat ini mengangkut pelajar mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
Menurut Gunawan, permohonan tersebut akan diajukan ke Kementrian Perhubungan melalui proposal.
"Kami ajukan kebutuhan awal 4 unit bus sedang dengan kapasitas 34 tempat duduk. Kebutuhan 4 unit itu berdasarkan kajian, tapi kami minta bertahap, beda dengan teman-teman di Kabupaten lain yang mengadakan lewat APBD-nya, seperti Badung 10 bus, Kota Denpasar 9 bus. Kita karena PAD terbatas dan belum cukupi hal itu, kami mohon ke Kemenhub," ujar Gunawan.
Gunawan yang sempat menjabat sebagai Kabag Humas Pemkab Buleleng mengakui bahwa satu bus sekolah gratis selama ini trayek berangkat dari Terminal Sukasada melintasi jalur kawasan perkotaan. Yakni dengan rute Jalan Jelatik Gingsir, Jalan Veteran, Jalan Ngurah Rai, Jalan Letkol Wisnu, Jalan Gajah Mada, Jalan Diponegoro, dan Jalan Erlangga dan berhenti di Terminal Penarukan.
Sedangkan bus lainnya berangkat dari Terminal Penarukan lewat Jalan Surapati, jalan Imam Bonjol, Jalan Dr Sotomo, Jalan Pramuka, jalan Ngurah Rai, jalan Veteran, jalan Jelatik Gingsir dan berakhir di Terminal Sukasada.
"Berdasarkan evaluasi oprasionalnya, dua unit bus sekolah terlalu padat dan selalu dipenuhi oleh pelajar. Dan belum bisa menjangkau pelajar yang berada di kawasan barat seperti Lovina menunju kota Singaraja," papar Gunawan.
Sedangkan, lanjutnya, banyak permintaan masyaraksat yang berada di kawasan barat Kota Singaraja untuk bisa merasakan manfaat dari bus sekolah gratis tersebut.
Sementara proposal masih dalam proses pengajuan ke Kemenhub RI, Gunawan mengaku masih sedang melakukan pembahasan untuk diteliti pihak Bappeda Litbang Buleleng terkait pilihan alternatif memberdayakan angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan. Terlebih jika permohonan tersebut mendapat penolakan alias tidak bisa terealisasikan oleh Kemenhub RI.
Ia mengaku telah membicarakan hal tersebut dengan pihak Bappeda Litbang terkait harga penggunaan angkutan umum yang menjadi alternatif itu.
"Seperti di Tabanan, Gianyar, Bangli, kan tidak ada bus sekolah dan memberdayakan angkot (Angkutan Kota) yang ada. Sekarang berapa sih, biaya 1 bulan untuk bemo? Kemarin, Bappeda sudah minta proposal kami, ya mudah-mudahan disetujui. Kalau sudah, kami manfaatkan bemo kota," kata Gunawan.
Andaikata proposal pengajuan 4 unit bus sekolah baru disetujui oleh pemerintah pusat, lanjutnya, maka pilihan alternatif penggunaan angkot pun akan juga digunakan. Dengan catatan, anggaran yang ada di mencukupi untuk penggunaan dua pilihan transporatsi gratis bagi pelajar di Buleleng. adi/ari
Komentar