PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tinjau Banjir di Tukad Yeh Sah, Wabup Artha Dipa Tegaskan Bukan Banjir Lahar Dingin

Senin, 27 November 2017

00:00 WITA

Karangasem

3414 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suara dewata

Karangasem, suaradewata.com - Pasca ditetapkannya kembali status Awas (Level IV) Gunung Agung Kab. Karangasem Bali oleh PVMBG, muncul beragam kesimpangsiuran informasi lewat sosial media (info hoax). Teranyar, di beberapa titik aliran sungai terjadi banjir pekat yang banyak disalah artikan oleh masyarakat awam sebagai banjir lahar dingin. 

Menyikapi hal tersebut,  Wakil Bupati Artha Dipa didampingi Kapolsek Selat,  Kamtibmas Kecamatan Rendang, Camat Selat, Camat Rendang, Perbekel Muncan dan tokoh masyarakat desa Muncan meninjau langsung banjir yang terjadi di Tukad Yeh Sah Desa Muncan,  Senin (27/11/2017) .

Wabup Artha Dipa menyatakan bahwa banjir ini bukan lahar dingin.Kondisi ini terjadi akibat hujan deras di hulu bercampur abu dan lumpur akibat hujan abu yang melanda beberapa wilayah Kab. Karangasem dan sekitarnya. “Bukan. Ini Banjir Akibat Hujan Abu, Bukan Lahar Dingin. Bedakan mana banjir lumpur, mana banjir lahar dingin. Untuk itu perlu dikoordinasikan dengan pihak BPBD jika masyarakat ragu atas fenomena alam yang terjadi saat ini, jangan langsung menyimpulkan sendiri sehingga membuat yang lain panik,” ucap Artha Dipa.

Untuk itu pihaknya menghimbau masyarakat tidak panik namun tetap waspada dan selalu berkordinasi dengan pimpinan setempat untuk segala proses evakuasi erupsi Gunung Agung. “Tentunya kami pemerintah berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat agar kita semua terehindar dari bencana erupsi Gunung Agung dan semuanya selamat tidak ada satu pun yang mengalami masalah atau korban,” ujarnya.  

Sementara itu,  Prebekel Muncan  I Gusti Lanang Ngurah menambahkan, banjir ini terjadi sekitar pukul 01.00 Wita sampai sekarang. “Air begitu deras dan besar hingga pepohonan hanyut pula. Sebelumnya sempat mengecil lalu tadi pagi debit air membesar lagi,” sebutnya.  Warga sekitar juga menuturkan sejam sebelum banjir lumpur terjadi, warga mendengar gemuruh dan dentuman keras dari arah kawah Gunung Agung sebanyak dua kali sekitar pukul 21.00 Wita sampai kurang lebih pukul 23.00 Wita. nov/rls/ari


Komentar

Berita Terbaru

\