PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jelang Pilgub, Dewa Beratha Bertemu SGB-GPS Bahas Bali ke Depan

Minggu, 26 November 2017

00:00 WITA

Denpasar

2973 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suara dewata

Denpasar, suaradewata.com - Mantan Gubernur Bali dua periode Dewa Made Beratha turun gunung bertemu dengan  Wakil Ketua Umum Partai Hanura Gede Pasek Suardika (GPS) bersama Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta (SGB) yang juga calon gubernur Bali dari Partai Golkar.

Keduanya diajak bertemu Dewa Beratha  untuk berdialog seputar pembangunan Bali ke depan, bertempat di salah satu restoran ternama di kawasan Renon, Denpasar, Sabtu (25/11), siang. 

Pantauan wartawan, SGB terlebih dahulu meninggalkan pertemuan, sementara Dewa Beratha dan GPS masih berbincang sekitar 2 jam lebih di dalam ruang VIP restoran. "Nanti saya bicara ya. Secepatnya. Mohon bersabar," kata SGB terburu-buru, seraya masuk ke dalam kendaraannya. Diketahui, SGB langsung bertolak ke Jakarta untuk bertemu dengan pengurus DPP Golkar.

Sementara itu, GPS menjelaskan pertemuan tersebut hanyalah komunikasi politik yang biasa dilakukan oleh orang politik. Sejauh ini, kata dia, tidak ada keputusan apapun yang dihasilkan. Apalagi memutuskan paket pasangan calon SGB-GPS atau Kerta-Pasek.

"Beliau (Dewa Beratha) itu kan sesepuh Bali. Kami sangat menghormati ketokohan Beliau, sehingga saya bersedia dipanggil," ujar GPS. 

Menurutnya, perbincangan seputar Pilgub berlangsung dinamis dan kekeluargaan. SGB pun, lanjut GPS, menyampaikan fakta-fakta politik seputar dirinya. "Saya tetap kokoh pada prinsip awal, SGB harus maju sebagai calon gubernur. Itu komitmen saya dan Hanura," imbuhnya.

GPS berpendapat, sebagai mantan Gubernur dua periode, dan dikenal sebagai tokoh senior di Bali, maka ajakan pertemuan dan masukan dari mantan Sekda Pemprov Bali era Gubernur Prof. IB Oka harus diperhatikan. 

"Saya tidak bisa abaikan begitu saja petunjuk Beliau. Harus saya jadikan pertimbangan penting karena menyangkut kepentingan Bali kini dan masa nanti," ungkapnya.

Belum lama ini, GPS menyatakan memilih mengundurkan diri sebagai pasangan SGB pasca-melihat hasil rapat DPD II dan DPD I Partai Golkar Bali yg menyebutkan paket Kerta-Dharma dan bukan Kerta-Pasek. not/ari


Komentar

Berita Terbaru

\