PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Forum Tanggungjawab Sosial Dunia Usaha Dibentuk, Ini Tujuannya

Selasa, 10 Oktober 2017

00:00 WITA

Bangli

3044 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Untuk meningkatkan tanggung jawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan Coorporate Social Responsibility (CSR) dan peduli Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Bangli, Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi Kepala Dinas Sosial Bangli Nengah Sukarta, Selasa (10/10) membuka pembentukan forum tanggung jawab sosial dunia usaha CSR tahun 2017. Acara yang digelar di gedung BMB kantor Bupati Bangli diikuti oleh 150 peserta dari pelaku usaha di Kabupaten Bangli. 

Bupati Bangli Made Gianyar pada kesempatan itu menyampaikan, tujuan dari dibentuknya negara adalah untuk mensejahterakan masyarakat, sebagai perlawanan dari prinsip penjajah. “Kalau penjajah kan mengeksploitasi sumber daya alam maupun manusia untuk kepentingan penjajah. Namun keberadaan negara dan pemerintah adalah untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakatnya” jelasnya. 

Namun kalau sekarang pemerintahan belum bisa berjalan seperti yang dicita citakan nilai kemerdekaan. Seperti apa yang sering disampaikan Presiden Soekarno, bahwa melawan penjajah lebih mudah dari melawan bangsa sendiri. Hal ini memang terbukti adanya, karena sampai saat ini jiwa-jiwa penjajah masih ada sampai saat sekarang. 

Dicontohkan Made Gianyar, misalnya saja jadi Bupati tidak mau melayani rakyat, ingin dihormati, ingin dilayani saja, berarti Bupati seperti ini belum cocok jadi Bupati di negara Republik Indonesia, karena yang punya perusahaan negara ini kan rakyat. Pemilik dan pemegang saham dari perusahaan Republik Indonesia adalah rakyat. “Kalau misalnya di Bangli mencari ijin saja sulit, berbelit belit, dihambat oleh ASN, berarti ASN kita masih memiliki jiwa penjajah. Untuk ngurus ijin masih diminta ini itu, ini artinya kita masih terjajah, hanya saja masih terjajah oleh warga sendiri. Kalau melayani sudah bagus tanpa membedakan ras, suku, golongan, kaya, miskin, siapa saja datang dilayani dengan baik berarti kita sudah layak disebut merdeka. Kalau belum seperti itu berarti tidak ada bedanya kita dengan jaman penjajahan” terangnya. 

Terkait dengan pembentukan forum tanggung jawab sosial dunia usaha, Bupati Made Gianyar sangat menyambut positif kegiatan ini karena merupakan pengamalan dari amanat undang-undang Dasar 1945, utamannya pada pembukaan alenia keempat yakni memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia, serta merupakan pengamalan Pancasila yang menukik pada sila kedua dan sila kelima. “Kita berharap dengan terbentunya forum sosial ini, kerja pemerintah Kabupaten Bangli bisa sedikit diringankan, karena masalah kemiskinan dan kesejahteraan sosial merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun dunia usaha” pungkasnya. ard/ari


Komentar

Berita Terbaru

\