Penutupan Jatiluwih Agriculture Festival Gelar Edukasi Pertanian
Senin, 14 Agustus 2017
00:00 WITA
Tabanan
3815 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - Penutupan Jatiluwih Agriculture Festival gelar edukasi pertanian di Wantilan Pura Luhur Petali Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Sabtu, (12/08/2017). Edukasi pertanian tersebut diberikan kepada generasi muda di Kecamatan Penebel. Guna membangun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengenal alam pertanian, persubakan dan pariwisata.
Manager Operasional DTW Jatiluwih Nengah Sutirtayasa mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan edukasi untuk generasi muda kita di Kecamatan Penebel. Kata Dia,pariwisata itu dimanapun terbetuk memang harus membangun SDM warganya. Pada penutupan Jatiluwih Agriculture Festival tersebut mengajak anak- anak SMP se - Kecamatan Penebel untuk lebih mengenal alam pertanian, persubakan dan pariwisata.
"Karena mereka juga disini termasuk wilayah mereka, dan juga generasi kita yang memang harus dibentuk kedepannya, karena merekalah yang akan meneruskan pariwisata dan pertanian di Penebel," ucap Sutirtayasa, Sabtu, (12/08/2017).
Dia menerangkan, kegiatan penutupan Jatiluwih Agriculture Festival diawali dengan pembukaan persami budaya di Wantilan pura luhur Petali. Selanjutnya dilaksanakan kegiatan cerdas cermat seperti kuis. dan juga dibantu dari pihak profesor dari Unud yang memediasi kegiatan cerdas cermat tersebut. Dalam cerdas cermat tersebut berkaitan dengan hal pertanian, persubakan dan pariwisata yang ada secara khususnya di Jatiluwih Penebel dan secara umum di Bali.
"Setelah cerdas cermat itu, acara masih berlangsung sampai malam hari, selanjutnya ada pencarian jejak dan itu memang kita arahkan di obyek pertanian, supaya mereka lebih mengenal alam pertanian yang ada di daerahnya," terangnya.
Dia menjelaskan, bahwa kegiatan pencarian jejak tersebut merupakan kegiatan yang berjalan di sawah untuk mencari jejak di seputaran pertanian obyek DTW Jatiluwih. Setelah itu juga ada kegiatan berbagai lomba-lomba yang dilakukan oleh generasi muda di Wantilan Pura Luhur Petali. Yang sekaligus juga ada kegiatan api unggun dan kegiatan resmi penutupan Jatiluwih Agriculture Festival di Wantilan Pura Luhur Petali. Dirinya pun menuturkan, bahwa dari management, selain mengembangkan pariwisata dan mendatangkan wisatawan untuk berkunjung ke DTW Jatiluwih. Dari pihak management juga membentuk SDM sejak dini. Dan pada penutupan Jatiluwih Agriculture Festival tersebut juga mengajak anak-anak SMP yang ada di wilayah Kecamatan Penebel.
"Kami berharap, supaya mereka bisa melanjutkan pertanian dan pariwisata untuk berkelanjutan kedepannya, dan juga generasi muda agar tidak malu untuk menjadi petani, karena pariwisata di Jatiluwih kontek dengan pertanian," jelasnya.
Asisten II Pemkab Tabanan Wayan Miarsana yang mewakili Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada saat itu menutup Jatiluwih Agriculture Festival tersebut. Dalam kesempatan itu, dirinya mengatakan bahwa Jatiluwih Agriculture Festival merupakan sebuah rangkaian yang disusun baik oleh panitia. Lantaran saat ini kita bersama merasakan manfaat dari Jatiluwih Agriculture Festival tersebut. Dan sesuai dengan laporan ketua panitia bahwa Jatiluwih Agriculture Festival itu merupakan media untuk memperkenalkan DTW Jatiluwih, budaya dan keindahan Jatiluwih itu sendiri. Dan juga memperkenalkan bahwa Jatiluwih ini bukan hanya milik Jatiluwih saja, tetapi Jatiluwih sudah milik dunia lantaran sudah ditetapkan oleh dunia yakni Unisco.
"Festival ini membawa Jatiluwih terkenal, terlebih lagi, dimana rangkaian kunjungan obama ke Jatiluwih, yang awalnya tidak ada jadwal datang ke Jatiluwih, akhirnya menyempatkan diri untuk hadir, artinya Jatiluwih mempunyai daya tarik sendiri di dunia," ucap Miarsana.ang/dev
Komentar