PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tokoh Masyarakat Desa Bantas Adakan Rapat, Ada Apa?

Kamis, 27 Juli 2017

00:00 WITA

Tabanan

3742 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Tabanansuaradewata.com - Sejumlah tokoh masyarakat Desa Bantas Kecamatan Selemadeg Timur (Seltim) mengadakan rapat di Kantor Desa Bantas sekitar pukul 20.00 wita, Rabu, (26/07/2017). Rapat tersebut untuk menyikapi surat pernyataan dari pihak pabrik aspal PT. Probocindo Tunggal Taruna yang ada di Banjar Pucuk Desa Bantas, Kecamatan Seltim.

Perbekel Desa Bantas Kecamatan Seltim yakni I Gede Ketut Catur Adi Purnawan mengatakan rapat tersebut untuk menyikapi surat pernyataan dari pihak Pabrik aspal PT. Probocindo Tunggal Taruna yang ada di Banjar Pucuk Desa Bantas, Kecamatan Seltim. Surat pernyataan itu terkait pihak Pabrik akan siap menutup pabrik tersebut dan juga memohon agar diijinkan beroperasi untuk menyelesaikan kontrak-kontraknya. Pada Rapat tersebut dihadiri dari seluruh tokoh masyarakat baik Kelian Dinas maupun Kelian Adat se Desa Bantas. Adapun hasil rapat tersebut, yakni mengijinkan pabrik Aspal tersebut untuk beroprasi sampai hari Minggu, (22/10/2017).

"Untuk hasil rapatnya, kalau memang keinginanya seperti itu memang ingin menutup pabrik itu, dari masyarakat dikasilah kebijakan, dan dikasi kebijakan itu beroperasi sampai pertanggal 22 Oktober harus ditutup," ucap Catur, Rabu, (26/07/2017).

Sementara, Camat Seltim I Gusti Putu Ngurah Darma mengatakan hal yang sama bahwa pabrik tersebut akan beroprasi sampai pada hari Minggu, (22/10/2017), sesuai hasil rapat di Desa Bantas. Sebelumnya, pabrik tersebut sempat dikeluhkan dari masyarakat terkait asap, debu dan suara bising. Kata Dia, Pihak Pabrik siap akan menutup pabrik dengan alasan dikarenakan adanya keluhan dari masyarakat. Setelah ditutup, pabrik tersebut akan direlokasi dan mencari tempat yang baru.

"Kalau ijinnya sudah lengkap, karena ijinnya lengkap makanya kita tidak berani menutup, namun ada indikasi pelanggaran terhadap ijinnya, karena ada penambahan tempat produksi pabrik dari 1 tempat menjadi 2 tempat, dan juga di gambar jauh dari penduduk tapi di lokasi dekat dengan penduduk," ucap Ngurah Darma.ang/dev


Komentar

Berita Terbaru

\