PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tabanan Gelar Jatiluwih Agriculture Festival 2017

Sabtu, 17 Juni 2017

00:00 WITA

Tabanan

3603 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com - Jumat, (16/6) Jatiluwih Agriculture Festival 2017 dengan tema “Memica Manik Galih” secara resmi dibuka. Ditandai dengan “Ngoncang” (memukul lesung) oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

Bersama dengan Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Perwakilan dari Pemerintah Toyama Jepang Mr. Takata, beserta Ketua Panitia Acara Jatiluwih Agriculture Festival 2017 I Nengah Sukirtayasa.

Pembukaan itu sendiri digelar didepan Restourant Teracce Jatiluwih, Penebel, dengan dihadiri oleh perwakilan seluruh Kepala Daerah di Provinsi Bali, Nampak juga saat itu Wakil Bupati Buleleng Sutjidra, Perwakilan dari Walikota Surabaya, Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Wakil Ketua DPRD Tabanan Sri Labhantari, Anggota DPRD Tabanan I Made Dirga, Para Asisten Sekda Kabupaten Tabanan beserta seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat Penebel, beserta seluruh Perbekel se-Kecamatan Penebel.

Dan Jatiluwih Agriculture Festival 2017 akan ditutup pada bulan agustus nanti. Tepatnya tanggal 11 s/d 13 Agustus 2017 ditandai dengan pelaksanaan Persami Budaya Tingkat Penggalang dan Penegak se-Kecamatan Penebel. Sebelum ditutup, setelah pembukaan ini akan diadakan berbagai kegiatan yang menarik, seperti : membajak, dan menangkap lindung (belut) dengan wisatawan sebagai pesertanya.

Digelarnya acara ini beriringan dengan ditetapkannya Jatiluwih sebagai bagian Warisan Budaya Dunia yang bertujuan untuk menjalin kerjasama dengan Desa Desa Penyangga. Serta meningkatkan promosi Indonesia pada umumnya dan khususnya DTW Jatiluwih sebagai WBD, jelas Ketua Panitia I Nengah Sukirtayasa.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan agar membuat lebih menarik pada pra Festival dilakukan upaya pemasangan “Lelakut” di areal subak, yang bertujuan agar setiap wisatawan yang datang ke Jatiluwih diwajibkan untuk berfoto dengan lelakut tersebut. Diterangkan juga sebelum itu dilakukan Upacara Ngusaba Subak dan Pemasangan Penjor.

Saat pembukaan Festival juga diadakan Louncing Warung Cerdas Kube, Louncing Program Jatiluwih Berlian/Bank Sampah Green Village, Atraksi Panen, Pameran UKM, Parade Pertanian Catur Angga yang diwakili oleh 20 subak di sekitaran Jatiluwih serta atraksi aneka kesenian Tari, yang salah-satunya tarian legendaris Bali yakni Oleg Tamulilingan dan Kidang Kencana.

Saat Pembukaan yang ditandai Ngoncang oleh Bupati Eka tersebut Festival ini sudah mampu menyedot ratusan wisatawan yang ada disana. Terbukti dengan dibukanya festival ini para wisatawan menjadi lebih bersemangat dan lebih membawa kesan tersendiri. Sehingga kedepannya Jatiluwih bisa lebih banyak pengunjung lagi.

“Ditengah hamparan pemandangan persawahan, dengan tanaman padi yang menguning dipagari Gunung dan Perbukitan disebelah utara, pemandangan bentangan pantai di Daerah selatan semoga membawa kesan tersendiri bagi Bapak dan Ibu yang hadir”, pungkas Bupati Eka saat membacakan sambutannya.

Bupati yang akrab disapa Eka ini juga mengatakan, keunikan alam Jatiluwih menjadikan Jatiluwih ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia, dengan aktivitas pertaniannya dalam wadah lembaga Subak.

Srikandi Asal Tegeh, Angseri ini juga menegaskan dipilihnya Tema “Memica manic Galih” dalam rangka pelestarian warisan Budaya Adiluhung masyarakat Tabanan. Dan menjaga kelestarian alam dan daerah pertanian yang ada di Tabanan yaitu khususnya Jatiluwih. Dengan tujuan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan Jatiluwih serta masyarakat Tabaanan, tegasnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa dengan kondisi alamnya, Jatiluwih menjadi asset yang sangat berharga bagi para petani. Pengembangan kepariwisataan di Jatiluwih dikatakannya dibangun dengan konsep pariwisata untuk Petani. “Sehingga petani adalah actor dari kegiatan pariwisata dan mendapat manfaat dari pariwisata”, ungkapnya.

Kondisi tersebut mampu memotivasi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tabanan sepakat bersama masyarakat Jatiluwih untuk menjaga alam dan Budaya untuk dilestarikan. Sehingga melalui Jatiluwih Agriculture Festival ini semua potensi pertanian yang ada di kawasan WBD ini mulai dari SDM Pertanian sampai produk olahan pertaniannya dapat kita saksikan bersama, jelas Bupati Eka.

Bupati berparas Cantik ini juga menyerukan agar Jatiluwih Agriculture Festival bisa diadakan setiap Tahun secara rutin mulai dari sekarang. “Mari kita jadikan event ini sebagai wahana untuk upaya pelestarian , wahana peningkatan produktivitas berbagai sektor, wahana promosi memperkenalkan wilayah ini sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik yang ada di Tabanan, serta wahana pemberdayaan dan mensejahterakan masyarakat”, tegasnya.

Selain membuka acara, Bupati Eka juga sempat meninjau louncing warung cerdas KUBE, Pameran Kuliner serta Pameran UKM. Serta berbagai atraksi dan parade  dalam festival tersebut disaksikan disaksikan oleh Bupati Eka bersama undangan yang lainya sampai selesai, dan diakhiri dengan makan bersama di restaurant teracce.gin/aga


Komentar

Berita Terbaru

\