Rapat Forum LLAJ Kabupaten Tabanan: Penyediaan Lahan Parkir dan Dropping Zone Jadi Solusi Masalah La
Rabu, 07 Juni 2017
00:00 WITA
Tabanan
4425 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suardewata.com - Sebagai upaya mengatasi permasalahan lalu lintas di Kabupaten Tabanan khususnya kemacetan dan kurangnya lahan parkir yang ada di Jalan Diponegoro Tabanan, Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan melaksanakan Rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan, Rabu (7/6). Dalam Forum tersebut didapatkan beberapa solusi dan saran diantaranya penyediaan lahan parkir dan pembuatan dropping zone di setiap sekolah. Hadir dalam Rapat tersebut para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan Made Agus Hartawiguna mengatakan sebagai salah jalan utama yang ada di Pusat Kota Tabanan, sampai saat ini masih banyak permasalahan yang belum dapat dituntaskan di jalan Diponegoro. Diantaranya permasalahan parkir, dimana permintaan parkir meningkat sementara lahan terbatas, hingga terjadinya kemacetan. Untuk itu pihaknya berusaha mencari solusi salah satunya dengan penyediaan lahan parkir dan Dropping Zone di setiap sekolah.
“Terdapat perkantoran, permukiman, sekolah, pusat perbelanjaan dan rumah sakit di Jalan Diponegoro. Untuk rumah sakit dan pusat kegiatan pembelanjaan berkewajiban menyediakan lahan parkir dengan kapasitas yang bisa mengakomodir permintaan dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang. Saya juga memberikan apresiasi atas rencana pembuatan lahan parkir bertingkat BRSUD Tabanan, dan kami harapkan dapat segera terealisasi,” ujarnya.
Agus Hartawiguna mengungkapkan meningkatnya volume kendaraan dan padatnya aktivitas masyarakat juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan lalu lintas, salah satunya adalah banyaknya pengantar siswa sekolah yang berhenti atau parkir terlalu lama di jalan. Oleh karena itu pembuatan Dropping Zone di setiap sekolah dapat dijadikan solusi untuk mengatasi kemacetan.
“Dalam pengurangan dampak kemacetan yang diakibatkan oleh para pengantar siswa, diharapkan pihak sekolah menyediakan Dropping Zone atau sekurang-kurangnya adanya pengawasan di depan sekolah untuk meminimalisisr waktu para pengantar dalam mengantar anaknya. Untuk mengurangi kemacetan dan parkir sembarangan di jalan Diponegoro di sebaiknya dimanfaatkan angkutan umum trans serasi dan diharapkan setiap sekolah mempunyai bus sekolah untuk mengurangi kegiatan antar jemput siswa sekolah,” ucapnya.
Dikatakannya juga bahwa perlu adanya pertimbangan mengenai jam masuk sekolah untuk sekolah yang terdapat di Jalan Diponegorosehingga kemacetan dapat berkurang. “Seperti pemberlakuan jam masuk pagi ataupun siang, sehingga volume kendaraan yang ada tidak membludak di pagi hari saja misalnya,” tukasnya.
Masalah lalu lintas yang terjadi juga tidak luput dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk menaati peraturan lalu lintas, sehingga diharapkan adanya kesadaran masyarakat serta pengawasan yang ketat. “Perlu peningkatan pengawasan yang disertai penindakan di Jalan diponegoro untuk mengatasi yang parkir sembarangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali ada juga masyarakat yang masih melanggar aturan, sehingga dibutuhkan sosialisasi untuk dapat mengubah mindset masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan solusi permasalahan lalu lintas ini tidak dapat diselesaikan dengan instan karena pasti membutuhkan waktu. Dibutuhkan kesadaran bersama oleh semua pihak sehingga apa yang menjadi tujuan dapat terwujud “Salah satu penyebab kecelakaan adalah pelanggaran, oleh karena itu peraturan lalu lintas harus dipatuhi dengan kesadaran dan kita semua harus peduli dan mengerti.” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu pihaknya juga mengatakan dalam waktu dekat akan menyiapkan Trans Serasi Wisata Pedesaan di Kecamatan Baturiti sehingga dapat tersedia angkutan umum yang nyaman, aman, selamat, tepat waktu, murah dan gratis bagi siswa sekolah dan juga dapat dimanfaatkan oleh wisatawan.
“Tingginya aktivitas siswa ataupun kunjungan wisatawan dapat meningkatkan potensi kemacetan, berangkat dari kondisi itu kita mencoba mengembangkan angkutan umum yang aman sesuai SOP dan SPM. Angkutan Trans Serasi Wisata Pedesaan di Kecamatan Baturiti, dapat melayani penumpang untuk siswa SMP N 1 dan 2 Baturiti dan juga melayani wisata pedesaan.
Di sisi yang lain, angkutan umum kembali beroperasi yang serta merta akan memberikan mata pencaharian bagi para pramudi. Sehingga tingkat kemacetan yang diakibatkan oleh tingginya beban ruas jalan dapat diturunkan. “Kecelakaan yang melibatkan siswa yang diakibatkan oleh tingginya percampuran kendaraan dapat ditekan, dan pelanggaran lalu lintas bisa diminimalisir,” tegasnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Ketut Mastra Budaya mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya seperti penempelan stiker larangan parkir hingga penggembosan ban sebagai efek jera. “Kami sudah melakukan peringatan menempel sticker larangan parkir, penindakan tilang baik masyarakat ataupun siswa yang melanggar, hingga penggembosan ban di rambu larangan parkir, semua ini kami harapkan dapat membuat efek jera sehingga permasalahan lalu lintas ini dapat diatasi atau paling tidak dapat ditekan,”ungkapnya. hms/dev
Komentar